Sub Topik

Istilah retardasi mental sudah cukup dikenal secara umum. Selain itu, masyarakat luas juga paham bahwa istilah ini berhubungan dengan kemampuan berpikir. Tetapi, bagaimana sebenarnya seseorang bisa didiagnosis mengalami retardasi mental? Apakah ada tes tertentu yang digunakan untuk menyatakan individu mengalami gangguan ini?
Retardasi Mental atau Intellectual Disability
Para ahli yang tergabung dalam asosiasi psikologis di Amerika sudah tidak lagi menggunakan istilah retardasi mental. Mereka menggantinya dengan istilah intellectual disability. Walau demikian, istilah lamanya masih lebih populer dibandingkan yang baru.
Apa yang Dimaksud dengan Retardasi Mental?
Retardasi mental atau disabilitas mental merupakan disabilitas perkembangan yang memiliki karakteristik berupa keterbatasan fungsi kognitif. Misalnya seperti dalam belajar, penyelesaian masalah, pertimbangan, dan perencanaan.
Karakteristik lainnya adalah hambatan dalam tingkah laku adaptif. Ini kemudian menyebabkan individu sulit untuk menguasai tingkah laku yang sesuai dengan kelompok usianya. Di masa dewasa, ini berkembang menjadi kesulitan untuk mandiri dan berfungsi sepenuhnya sebagai orang dewasa.
Apa Kriteria Retardasi Mental?
Kriteria retardasi mental berhubungan juga dengan penggolongannya. Secara umum, seseorang dikatakan mengalami retardasi mental jika memiliki IQ lebih rendah atau sama dengan 70. Selanjutnya terdapat 4 klasifikasi retardasi mental, mulai dari ringan (mild) hingga berat (profound/severe).
Apa Itu IQ?
IQ adalah singkatan dari intelligent quotient. Ini adalah standar ukuran kemampuan intelegensi berdasarkan pengukuran psikologis. Pada masa awal pengembangannya, IQ diukur dengan pelaksanaan tes umur mental seseorang. Setelah itu, hasilnya dibagi dengan usia kronologis atau usia individu yang sebenarnya. Hasil bagi tersebut lalu dikalikan 100 untuk mendapatkan angka standar IQ.
Saat ini, IQ diukur masih dengan pengukuran psikologis. Namun untuk mendapatkan hasil akhirnya tidak lagi menggunakan pembagian dan pengalian sederhana, melainkan standar deviasi.
Alat Tes IQ dan Pelaksanaanya
Alat tes IQ yang dipakai saat ini sudah melalui tahap pengembangan dan revisi berulang kali. Karena kompleksitas detail dari beberapa alat yang ada, tidak semua orang bisa melaksanakan tes IQ. Dan lebih spesifik lagi, tidak semua orang bisa menginterpretasikan hasil pengukuran tersebut.
Alat Tes untuk Mengukur IQ
Saat ini ada banyak sekali alat untuk mengukur IQ yang beredar dan digunakan oleh para praktisi psikologi. Berikut ini beberapa di antaranya.
Stanford-Binet Intelligence Test
Alat ukur intelegensi ini dikembangkan oleh Binet dan Simon di awal tahun 1900-an. Beberapa tahun kemudian, Binet melakukan pembaruan terhadap alat ini. Setelah itu, para peneliti dari Universitas Stanford melakukan berbagai adaptasi dan revisi hingga hasil akhirnya disebut Stanford-Binet. Sejak dikembangkan, alat ini merupakan salah satu alat tes IQ anak, remaja, dan dewasa muda yang cukup populer.
Wechsler Intelligence Scales
Alat tes ini dikembangkan oleh David Wechsler. Saat ini, Wechsler Intelligence Scales merupakan salah satu alat ukur yang paling banyak digunakan untuk mengenali kemampuan intelektual anak serta kekuatan dan kelemahannya dalam berbagai fungsi kognitif. Alat tes ini juga sudah dikembangkan menjadi berbagai bentuk yang lebih spesifik.

Kaufman Assessment Battery for Children
Kaufman Assessment Battery for Children (KABC) sesuai untuk anak usia 2 tahun 6 bulan hingga 12 tahun 6 bulan. Tes ini sudah banyak diadaptasikan di berbagai negara dan dikembangkan untuk berbagai kebutuhan. KABC dianggap lebih tepat memprediksi masalah retardasi mental pada anak karena tes ini tidak menekankan kemampuan akademis dan verbal.
Alat Ukur Lainnya
Selain 3 alat ukur di atas,ada berbagai alat ukur lain yang juga digunakan untuk mendeteksi retardasi mental. Misalnya seperti:
- Gessell Developmental Schedule;
- Bayley Scales of Infant Development;
- Cattell Measurement of Intelligence in Infants and Young Children
Tiga alat ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur keterbatasan intelegensi pada anak di bawah usia 3 tahun. Lebih lanjut, alat-alat ini juga mampu mengukur IQ yang sangat rendah pada anak usia sangat muda. Ini merupakan aspek penting yang cenderung menjadi kelemahan Stanford-Binet dan Wechsler Intelligence Scale.
Siapa yang Melaksanakan Tes IQ?
Pelaksanaan tes IQ bisa dilakukan oleh tester terlatih yang bukan psikolog atau psikiater. Ini terutama pada tes yang dilaksanakan secara berkelompok. Walau demikian, untuk interpretasi tetap harus dilakukan oleh profesional bersertifikat.
Jika tes dilakukan dalam konteks klinis, misalnya untuk mengetahui gangguan dan disabilitas, maka biasanya psikolog atau psikiater akan melaksanakan keseluruhan prosedur tes secara langsung. Pada tes dengan tujuan spesifik seperti ini, psikolog atau psikiater biasanya ingin mendapatkan data tertentu dari observasi yang akan menunjang makna hasil tes yang ada.
Jika tes dilakukan dalam konteks klinis, misalnya untuk mengetahui gangguan dan disabilitas, maka biasanya psikolog atau psikiater akan melaksanakan keseluruhan prosedur tes secara langsung.
Diagnosis Retardasi Mental
Diagnosis retardasi mental adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan seksama. Kesulitan untuk belajar dan tingkah laku tidak adaptif saja tidak cukup dijadikan acuan untuk menyebut seseorang mengalami retardasi mental. Bahkan dengan alat tes yang sudah teruji sekalipun, diagnosis tetap harus dilakukan dengan hati-hati.
Tes IQ
Tes IQ merupakan metode utama dalam mendiagnosis retardasi mental. Ini berkaitan dengan salah satu karakteristik utama retardasi mental, yaitu keterbatasan dalam fungsi kognitif. Yang perlu diperhatikan adalah pemilihan alat yang akan dipakai untuk mendapatkan IQ seseorang. Ada berbagai kondisi yang harus diperhatikan untuk memilih alat yang sesuai, seperti usia, pendidikan, dan faktor sosial lainnya.
Tes Tingkah Laku-Vineland Adaptive Behavior Scales
Alat tes satu ini mengukur seberapa adaptif seseorang dalam menjalankan fungsinya sehari-hari. Teknik yang digunakan berupa wawancara terstandar terkait aktivitas sehari-hari anak. Ini sejalan dengan karakteristik kedua dari retardasi mental, yaitu hambatan dalam tingkah laku adaptif. Walaupun alat ini lebih umum digunakan untuk anak-anak, penelitian juga sedang dikembangkan untuk melihat penggunaannya pada orang dewasa yang diduga mengalami retardasi mental.
Wawancara Sejarah Perkembangan
Retardasi mental sangat berkaitan dengan perkembangan. Itu sebabnya psikolog atau psikiater akan melibatkan orang tua atau pengasuh dalam proses diagnosis. Ada berbagai pertanyaan yang akan diajukan terkait waktu atau usia tertentu di mana anak mulai merangkak, berjalan, berbicara, dan lain sebagainya.
Pengamatan
Pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam mendiagnosis retardasi mental. Ini melengkapi dan mengkonfirmasi berbagai informasi yang didapat dalam tes maupun wawancara. Demikian sebaliknya, pengamatan akan memandu psikolog atau psikiater dalam proses wawancara.
Diagnosis Intellectual Disability Menggunakan Tes
Karena retardasi mental merupakan gangguan dengan keterbatasan fungsi berpikir dan tingkah laku adaptif, maka alat tes utama yang digunakan dalam proses diagnosisnya adalah alat tes IQ dan alat tes tingkah laku adaptif. Beberapa alat tes yang digunakan secara klinis untuk mengungkap kondisi retardasi mental antara lain adalah Stanford-Binet, Wechsler Scales, Kaufman-ABC, Gesell, Bayley, dan Cattell, serta Vineland Adaptive Behavior Scales.
Beberapa alat tes yang digunakan secara klinis untuk mengungkap kondisi retardasi mental antara lain adalah Stanford-Binet, Wechsler Scales, Kaufman-ABC, Gesell, Bayley, dan Cattell, serta Vineland Adaptive Behavior Scales.
Setiap alat memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing sehingga penggunaannya bisa beragam dalam kondisi yang berbeda. Sedangkan terkait pelaksanaannya, tes untuk retardasi mental bisa dilakukan oleh tester terlatih maupun psikolog dan psikiater secara langsung.
Referensi
American Psychiatric Association. (2022). Diagnostic and statistical manual of mental disorder, fifth edition, text revision. APA: Washington, DC.
APA. (n.d.). IQ. In APA Dictionary of Psychology. Retrieved February 09, 2023, from https://dictionary.apa.org/iq.
Bisconer, S. W. & Suttie, J. N. (1998). Mental retardation. In A. S. Bellack & M. Hersen (eds), Comprehensive clinical psychology. Elsevier.
National Research Council (US) Committee on Disability Determination for Mental Retardation. (2002). The role of intellectual assessment. In D. J. Reschly, T. G. Myers, C. R. Hartel. (Eds), Mental Retardation: Determining eligibility for social security benefits. Washington (DC): National Academies Press.
*This article is reviewed by Ganda M. Y. Simatupang, M. Psi., Psikolog