Sub Topik

Aktivitas sehari-hari yang menuntut bisa membuat kita lelah dan mengalami penurunan kesehatan mental. Berbagai gangguan yang umum dialami orang antara lain adalah gangguan mood, burnout, stres, dan masalah mental lainnya. Lalu, apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
Sebenarnya ada banyak sekali alternatif untuk menyelesaikan masalah kesehatan mental. Termasuk yang sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan. Salah satunya yaitu dengan tertawa. Tertawa bahkan digunakan sebagai media terapi oleh para profesional kesehatan mental. Mari kita kenali lebih lanjut alasan kenapa kita harus tertawa lebih sering.
Tertawa Itu Sehat!
Tertawa adalah kegiatan sederhana yang tidak membutuhkan banyak tenaga untuk dilakukan setiap harinya. Tertawa juga merukapakan ekspresi ungkapan kebahagian, kesenangan, dan kegembiraan yang dirasakan seseorang.
Tertawa memiliki manfaat untuk kesehatan fisik dan mental sehingga digunakan oleh para ahli sebagai salah satu bentuk terapi. Bagaimana tertawa bisa disebut sehat dan menyehatkan mental? Apa yang terjadi pada tubuh saat tertawa?
Tertawa memiliki manfaat untuk kesehatan fisik dan mental sehingga digunakan oleh para ahli sebagai salah satu bentuk terapi.
Sebenarnya, di dalam tubuh kita terdapat hormon yang mengatur kesenangan dan rasa sakit. Mungkin namanya sudah tidak terlalu asing terdengar, yaitu hormon endorfin. Hormon endorfin merupakan senyawa kimia dalam otak yang dapat meningkatkan kesenangan, mengurangi rasa sakit, dan memberikan perasaan nyaman.
Saat melakukan aktivitas seperti olahraga atau tertawa, tubuh akan melepaskan hormon endorfin sehingga kadar endorfin dalam tubuh meningkat. Jadi, ketika tertawa, kadar endorfin akan meningkat sehingga tubuh terasa tenang, nyaman, dan tidak merasakan rasa sakit. Dan manfaat tertawa tidak hanya itu saja. Berikut ini adalah rangkuman beberapa manfaat dari tertawa bagi kesehatan mental.
Manfaat Ketawa
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, ketawa mengeluarkan hormon endorfin ke dalam tubuh. Hal tersebut yang memicu perasaan senang dan bahagia selepas tertawa. Berikut ini merupakan empat manfaat tertawa bagi kesehatan mental. Manfaat-manfaat dari tertawa secara khusus berdampak pada psikis dan fisik.
1. Meningkatkan Suasana Hati
Di tengah kesibukan yang menyesakkan atau berhadapan dengan situasi yang merusak suasana hati, mendengar sebuah lelucon bisa terasa menyenangkan. Misalnya, kita merasa senang setelah menonton video lucu atau mendengarkan lelucon seorang teman. Terutama jika kita tertawa terbahak-bahak. Mungkin tidak disadari secara langsung bahwa dengan tertawa, kita merasa suasana hati menjadi lebih baik.
Penelitian yang dilakukan Yim (2016) menyebutkan bahwa tertawa memberikan efek terapeutik. Efek terapeutik artinya memberikan efek yang menyembuhkan. Itu sebabnya para ahli menggunakan tawa sebagai salah satu media terapi. Song dkk (2013) juga melaporkan bahwa terapi tertawa bisa meningkatkan suasana hati pada orang dewasa.
Dengan tertawa hormon endorfin dapat dilepaskan dan membuat tubuh merasakan berbagai emosi positif dan kebahagiaan. Hal itu yang membuat kita merasa memiliki suasana yang baik setelah tertawa.
2. Mengurangi Stres
Ritme kerja sehari-hari biasanya membuat kita merasa lelah. Terutama jika beban pekerjaan terus berulang dan monoton. Perasaan lelah yang terus menumpuk dan tidak segera diselesaikan dapat memicu masalah kesehatan mental, misalnya stres. Alangkah lebih baik apabila terdapat kegiatan yang dapat membantu mengurangi stres.
Ternyata sebuah kegiatan sederhana, seperti tertawa atau tersenyum dapat mengurangi stres yang dirasakan dan telah menumpuk. Tertawa membantu merangsang penurunan kadar stres dengan cara meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh. Peningkatan sirkulasi darah juga bermanfaat untuk memberikan efek rileks pada otot. Penurunan kadar stres inilah yang membuat tubuh terasa tenang setelah tertawa.
3. Menurunkan Tingkat Depresi
Peneliti menemukan bahwa penurunan neurotransmiter menjadi salah satu penyebab individu mengalami depresi. Neurotransmiter yang dimaksud adalah dopamin dan serotonin.
Neurotransmiter adalah sebuah zat kimia yang bertugas sebagai kurir yang mengirimkan sinyal komunikasi antar sel. Komunikasi antar sel yang dibantu oleh neurotransmiter akan memicu respon pada sistem saraf, berupa suasana hati, gerakan otot, dan konsentrasi. Apabila neurotransmiter dalam tubuh kurang, maka individu dapat mengalami gangguan mental maupun neurologis.
Secara fisiologis, tertawa dan tersenyum dapat memicu peningkatan produksi neurotransmiter. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa tertawa dapat menciptakan suasana hati yang lebih positif. Selain itu, tertawa juga dapat mengurangi adanya ketegangan otot pada tubuh. Oleh karena itu, banyak penelitian yang memanfaatkan terapi tertawa atau humor untuk menurunkan depresi maupun skizofrenia.
4. Meningkatkan Kualitas Tidur
Seiring bertambahnya usia, individu akan mengalami peningkatan gangguan tidur. Hal ini disebabkan oleh adanya circadian rhythm atau ritme sirkadian. Circadian rhythm merupakan pola siklus biologis yang terus berulang secara teratur selama 24 jam. Pola siklus ini mempengaruhi pola tidur dan bangun, kualitas tidur, sistem metabolisme, dan lain sebagainya.
Meski demikian, bukan berarti semakin bertambah usia kita tidak bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik. Kualitas tidur juga dapat dipengaruhi juga oleh faktor lain, seperti emosi, fisik, dan sosial.
Salah satu manfaat dari ketawa adalah meningkatkan emosi positif dan mengurangi emosi-emosi negatif. Dengan demikian, apabila kita tertawa dan emosi positif terus meningkat, kita bisa meraih kualitas tidur yang baik. Selain itu, dengan tertawa, hormon endorfin dapat meningkat sehingga tubuh bisa lebih rileks dan tenang saat tidur.

Apakah Sering Tertawa Dapat Awet Muda?
Pembahasan mengenai banyak tertawa dapat membuat lebih awet muda sepertinya akan selalu menarik. Akan tetapi, belum ditemukan penelitian terbaru yang menyebutkan bahwa banyak tertawa dapat membuat awet muda.
Hanya saja, terdapat beberapa manfaat dari tertawa yang secara tidak langsung berperan terhadap penampilan. Beberapa manfaat tersebut sudah dibahas pada poin-poin sebelumnya. Apabila individu tidak terlalu banyak mengalami stres, maka tanda-tanda penuaan dini dapat tersamarkan.
Peningkatan emosi positif akibat dari tertawa akan meningkatkan kepercayaan diri. Individu dengan kepercayaan diri cenderung tampak atraktif dan menarik bagi orang lain. Selain itu, tidur yang cukup dan tidak terlalu banyak begadang dapat mengurangi tanda-tanda penuaan.
Sudahkah Kamu Tertawa Hari Ini?
Tahukah kamu bahwa saat masa anak-anak, seseorang bisa tertawa lebih dari 200 kali dalam sehari? Akan tetapi semakin bertambahnya usia, individu hanya tertawa sebanyak 15 kali dalam sehari.
Padahal ada banyak sekali manfaat dari tertawa setiap hari. Sayangnya hal ini tidak disadari semua orang. Beberapa di antara manfaat tersebut adalah meningkatkan suasana hati, mengurangi stres, menurunkan tingkat depresi, dan meningkatkan kualitas tidur.
Tertawa meningkatkan hormon endorfin dalam tubuh, sehingga membuat kita merasa lebih tenang, rileks, bahagia, dan merasa nyaman. Itu sebabnya, tertawa obat untuk kesehatan mental yang sangat mudah untuk dilakukan. Setelah kita tahu manfaat tertawa untuk kesehatan mental, mari perbanyak aktivitas yang membuat tertawa dan tersenyum.
Tertawa meningkatkan hormon endorfin dalam tubuh, sehingga membuat kita merasa lebih tenang, rileks, bahagia, dan merasa nyaman.
Referensi
Adiba, F. N. (2019). Analisis hubungan tertawa terhadap kadar endorfin berkaitan dengan fungsi imunitas tubuh. Surakarta: Fakultas Kedokteran. Universitas Sebelas Maret. FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN, 2655-0156.
Desinta, S., & Ramdhani, N. (2013). Terapi tawa untuk menurunkan stres pada penderita hipertensi. Jurnal Psikologi, 40(1), 15-27.
Fitriani, E. T., Surtini, S., Nurhidayat, N., & Nurqomariah, N. (2022). Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Kesehatan Mental: Emosi, Kognisi, Stres, Koping Positif, Dan Hubungan Interpersonal. Care Journal, 1(1), 26-33.
Song, M-S., Park, K.M. & Park, H. (2013). The effects of Laughter-Therapy on moods and life satisfaction in the elderly staying at care facilities in South Korea. Journal of Korean Gerontological Nursing, 15(1), 75–83.
Suryanti, S., & Ikayulianti, Y. (2022). Monograf tertawa menurunkan tingkat depresi. Surakarta: Tahta Media Group.
Yim, J. (2016). Therapeutic Benefits of Laughter in Mental Health: A Theoretical Review. The Tohoku Journal of Experimental Medicine, 239(3), 243–249.
Zhao, J., Yin, H., Zhang, G., Li, G., Shang, B., Wang, C., & Chen, L. (2019). A meta‐analysis of randomized controlled trials of laughter and humor interventions on depression, anxiety and sleep quality in adults. Journal of Advanced Nursing. doi:10.1111/jan.14000
*This article is reviewed by Ganda M. Y. Simatupang, M. Psi., Psikolog