Apakah Kecemasan Bisa Sembuh?
Apakah kecemasan bisa sembuh telah menjadi sebuah kegelisahan bagi banyak orang. Penyebabnya adalah, semua orang pernah dan akan mengalami kecemasan sewaktu-waktu. Namun, tidak seorang pun nyaman dengan emosi negatif yang menyertainya. Khawatir, takut, gelisah, marah, adalah sejumlah perasaan mengganggu yang tidak diinginkan. Tidak heran jika banyak orang ingin lepas dari masalah yang satu ini.
Apa itu kecemasan?

Kecemasan merupakan respon mental dan fisik terhadap ancaman yang tidak terduga. Kematian orang yang dikasihi, bencana alam, kekalahan atau kegagalan, masalah finansial, hubungan yang rusak, adalah beberapa dari peristiwa tidak terduga tersebut. Semua ini berpotensi mengakibatkan kecemasan. Sayangnya, peristiwa-peristiwa tersebut tidak selalu dapat dihindari. Dengan kata lain, kecemasan pun akan selalu ada.
Oleh karena itu, kecemasan adalah sesuatu yang bersifat wajar. Tidak perlu khawatir, karena kecemasan justeru diperlukan dalam banyak hal. Sebagai contoh, seorang ibu akan membawa anaknya berobat ketika anak tersebut demam tinggi. Anda bisa membayangkan jika ibu tersebut tidak merasa cemas atas kondisi anaknya. Atau, Anda sendiri tentu akan memastikan pintu dan jendela rumah terkunci pada malam hari sebelum beristirahat. Ini menunjukkan rasa cemas yang Anda alami akan keamanan rumah dan diri Anda sendiri.
Apakah kecemasan dapat dihindari?
Lalu, dapatkah kita menghindari kecemasan? Jawabannya adalah tidak. Selain tidak dapat dihindari, kecemasan juga bagian dari kondisi normal. Hanya saja, jika kecemasan sudah melampaui batas kewajaran, atau sudah menjadi sebuah gangguan, maka kecemasan perlu ditangani. Ciri utama kecemasan yang sudah menjadi gangguan adalah bersifat persisten atau menetap, intens atau kuat, irasional atau tidak logis, serta mengganggu aktivitas sehari-hari.
Ciri utama kecemasan yang sudah menjadi gangguan adalah bersifat persisten atau menetap, intens atau kuat, irasional atau tidak logis, serta mengganggu aktivitas sehari-hari.
Sebagai ilustrasi, Rani yang sering mendapat nilai tertinggi di kelas cenderung menghindari bermain dan bersantai. Dengan sangat cermat dan disiplin, ia menghabiskan waktu belajar dan cenderung terganggu dengan ajakan berkumpul bersama teman. Khawatir nilainya turun atau disaingi oleh orang lain, Rani akan selalu memastikan dirinya menguasai materi pelajaran, meskipun harus mengorbankan banyak hal. Yang menjadi persoalan adalah ketakutan berlebih yang ia alami: takut dengan nilai sedikit lebih rendah atau disaingi.
Kecemasan Rani yang sampai mengganggu relasinya dengan orang lain, sudah menjadi indikator gangguan. Belajar setiap hari adalah baik. Namun jika ini dilakukan karena didorong oleh rasa takut dan individu tersebut tertekan dalam jangka waktu yang cukup lama, maka kecemasan ini sudah tidak baik.
Apa artinya sembuh dari gangguan kecemasan?
Lalu, dapatkah orang-orang seperti Rani sembuh? Karena kecemasan adalah sebuah kewajaran, maka yang dapat dilakukan adalah mengembalikannya ke kondisi ‘wajar’. Inilah yang dimaksud dengan sembuh. Dengan kata lain, orang tersebut masih akan tetap mengalaminya, namun tidak lagi melampaui batas kenormalan. Dengan demikian, kecemasan tersebut dapat disembuhkan.
Apakah kecemasan bisa sembuh dengan sendirinya?
Kecemasan tidak dapat dihindari, namun dapat dikontrol. Sembuh dengan sendirinya mungkin terjadi apabila seseorang secara sadar mampu dan mau mengevaluasi kecemasan yang dialaminya. Cara sederhananya adalah mengenali penyebab rasa cemas: apakah bersifat logis atau tidak. Jika logis, maka seseorang dapat mencari solusi atas permasalahan yang menyebabkannya cemas. Sebagai contoh, jika ujian masuk perguruan tinggi adalah penyebab kecemasan siswa SMA, maka mereka dapat mengatasinya dengan tekun belajar. Namun jika seseorang cemas tanpa penyebab yang jelas, maka berpikir positif akan menolong.
Kecemasan tidak dapat dihindari, namun dapat dikontrol. Sembuh dengan sendirinya mungkin terjadi apabila seseorang secara sadar mampu dan mau mengevaluasi kecemasan yang dialaminya.
Sejauh kecemasan belum mencapai tingkatan gangguan kronis, maka besar kemungkinan seseorang dapat sembuh seiring dengan perbaikan pola hidup sehari-hari. Sebaliknya, jika seseorang sudah cukup lama menderita kecemasan yang intens, maka sembuh dengan sendirinya sulit terjadi. Bantuan dari tenaga ahli diperlukan.
Pengobatan Gangguan Kecemasan yang Perlu Diketahui
Kondisi yang kompleks tentu memerlukan penanganan yang lebih serius. Pertolongan klinis dan medis akan menghindarkan individu dari dampak buruk kecemasan yang terus berkembang, seperti depresi.Adapun bentuk pengobatan yang dapat diberikan antara lain:
Psikoterapi
Bentuk pengobatan ini sangat umum ditemui. Ini merupakan proses terapi psikologis dengan tenaga ahli. Aktivitas yang dilakukan adalah pasien menceritakan permasalahan yang dimiliki untuk kemudian dianalisis oleh terapis. Terapis kemudian menolong pasien baik secara kognitif maupun perilaku, untuk mengatasi kecemasannya. Tujuan utamanya adalah mengembalikan kesejahteraan psikologis pasien. Salah satu bentuk terapi yang cukup dikenal adalah CBT (Cognitive Behavioral Therapy), yang berfokus pada aktivitas mental atau kognisi yang mempengaruhi perilaku.
Penggunaan Obat-obatan
Bagi beberapa individu, bercerita saja tidaklah cukup. Kondisi tubuh, seperti reaksi hormon yang kurang atau berlebih, perlu dikontrol dengan obat-obatan. Namun, perlu diketahui bahwa cara ini bukanlah untuk menghilangkan kecemasan sama sekali. Fungsi utama dari obat-obatan ini adalah untuk mengurangi gejala yang diakibatkan oleh gangguan yang dialami.
Adapun obat yang biasa digunakan yang pertama adalah Benzodiazepin. Ini merupakan obat penenang yang membantu otot rileks dan pikiran terkontrol. Beberapa contoh Benzodiazepin ini antara lain alprazolam, chlordiazepoxide, clonazepam, diazepam, dan lorazepam.
Yang kedua adalah Buspirone yang mempengaruhi zat kimia di dalam otak serta meregulasi mood (perasaan).
Kemudian ada Antidepresan yang mempengaruhi kinerja neurotransmitter. Contohnya adalah SSRIs (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors), Trisiklik, MAOIs (Monoamine Oxidase Inhibitors), dan Beta blockers (misalnya propranolol).
Konsumsi obat-obatan ini harus melalui konsultasi dan resep dokter.
Kemungkinan Gangguan Kecemasan Bisa Sembuh Total
Pulih dari rasa cemas adalah tujuan dari berbagai pengobatan yang telah diuraikan. Tingkat pemulihan tergantung pada tingkat gangguan yang dialami. Pada level rendah-menengah, pulih total mungkin terjadi. Namun jika kecemasan sudah terlalu lama menetap, tidak pernah ditangani, dan semakin hari bertambah serius, maka kemungkinannya menjadi kecil.
Perlu diingatkan kembali bahwa sembuh dari gangguan kecemasan bukan berarti seseorang tidak akan pernah mengalami kecemasan. Maka, sembuh secara total yang dimaksud pun adalah ketika seseorang mampu mengelola kecemasan yang dialami dengan baik. Kecemasan tersebut tidak lagi menetap, intens, dan berdurasi lama, melainkan terjadi secara wajar.

Tips Mengatasi Kecemasan
Gaya Hidup Sehat
Bagaimana cara mengurangi kecemasan? Tidak dapat dipungkiri bahwa gaya hidup sehari-hari adalah kunci utama dalam mengatasi kecemasan. Menjalani pola hidup sehat terbukti menghindarkan seseorang dari berbagai masalah mental. Pola tersebut dapat dilihat dari:
1. Olahraga teratur dengan durasi setidaknya 30 menit, dan dilakukan minimal tiga kali seminggu.
2. Mengkonsumsi makanan sehat (seperti sayuran dan buah), serta menghindari makanan rendah nutrisi. Hindari juga minuman beralkohol dan kafein.
3. Tidur yang cukup (sebaiknya tidur dan bangun di jam yang sama setiap harinya, dengan durasi 6-8 jam)
4. Membiasakan diri berpikir positif
5. Memiliki lingkungan pertemanan yang positif dan membangun
6. Aktif berkegiatan (hindari penggunaan sosial media berlebih)
7. Mindfulness, yaitu kegiatan untuk mengarahkan fokus dan kesadaran
8. Menuangkan isi pikiran dalam tulisan, gambar, lagu, atau bentuk lain yang disukai
9. Meningkatkan relasi dengan Tuhan dan sesama
Tentu ada banyak hal lain yang dapat membantu mengatasi gangguan kecemasan. Meningkatkan literasi mengenai gangguan ini akan sangat bermanfaat. Ada banyak tulisan dan buku yang telah mengulas masalah kecemasan beserta langkah konkret menanganinya.
Sayangi diri Anda dan Carilah Pertolongan Psikologis
Tidak perlu sungkan menghubungi tenaga ahli. Kecemasan yang dialami sebaiknya segera ditangani sebelum menjadi sebuah gangguan. Berbicara dengan para profesional setidaknya memberi kesempatan untuk mengungkapkan kondisi tidak nyaman yang sedang dialami. Kecemasan dapat sembuh, jika Anda pun menyayangi diri sendiri, siap berjuang mengendalikannya, serta memberi diri dibantu oleh profesional yang ahli di bidangnya.
*This article is reviewed by Ganda M. Y. Simatupang, M. Psi., Psikolog