Sub Topik

Beberapa peneliti mempertanyakan tentang perbedaan gangguan kecemasan dan OCD (obsessive-compulsive disorder). Ada yang menganggap bahwa gangguan kecemasan dan OCD memiliki sangat banyak kemiripan sehingga harusnya kedua gangguan tersebut berada dalam satu klasifikasi yang sama, yaitu Anxiety Disorders. Kelompok yang lain menganggap OCD memiliki ciri khas yang membuat gangguan ini tidak bisa disamakan dengan gangguan kecemasan yang lainnya. Terlepas dari konflik yang terjadi, ada baiknya memahami apa yang menjadi konvensi para pakar saat ini terkait gangguan kecemasan dan OCD.
Kecemasan dan Gangguan Kecemasan
Sesuai dengan namanya, emosi cemas merupakan tema besar dalam gangguan kecemasan. Agar dapat melihat kaitan antara gangguan kecemasan dan OCD, perlu terlebih dahulu memahami tentang kecemasan itu sendiri.
Kecemasan
Kecemasan atau anxiety adalah suatu emosi yang ditunjukkan dengan gejala ketegangan akibat mengantisipasi bahaya, petaka, atau musibah. Kecemasan memiliki orientasi pada bahaya di masa depan sehingga memicu tingkah laku untuk mencegah bahaya tersebut terjadi. Misalnya, seorang siswa cemas terkait ujian yang akan berlangsung minggu depan karena ia belum menguasai materi yang akan diujikan. Untuk mencegah hasil atau nilai yang rendah, ia lalu belajar dan mempersiapkan diri dengan baik.
Gangguan Kecemasan
Anxiety disorders atau gangguan kecemasan adalah sekelompok gangguan yang tema utamanya berpusat pada kondisi emosi takut, khawatir, atau kecemasan terkait sesuatu yang akan terjadi. Rasa takut dan cemas yang dialami orang dengan anxiety disorder muncul berulang-ulang dalam rentang waktu yang cukup lama (setiap gangguan memiliki rentang waktu yang berbeda-beda) dan dengan intensitas yang tinggi. Kondisi emosi ini juga mempengaruhi tingkah laku dan kualitas hidup mereka. Misalnya mengganggu aktivitas belajar, bekerja, bersosialisasi, dan fungsi sehari-hari lainnya.
Anxiety disorders atau gangguan kecemasan adalah sekelompok gangguan yang tema utamanya berpusat pada kondisi emosi takut, khawatir, atau kecemasan terkait sesuatu yang akan terjadi.
Macam Macam Gangguan Kecemasan
Ada bermacam-macam gangguan kecemasan yang dibedakan berdasarkan objek kecemasan atau situasi yang menimbulkan rasa cemas. Yang sering dikaitkan dengan OCD antara lain adalah specific phobia dan social anxiety disorder (kadang dikenal juga dengan istilah social phobia). Selain itu, ada generalized anxiety disorder (GAD) yang membuat individu mengalami kecemasan tentang berbagai macam hal (sekolah, pekerjaan, keseharian), bahkan cemas tanpa sebab yang jelas dalam waktu berkepanjangan.
Contoh gangguan kecemasan lainnya yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah separation anxiety disorder, selective mutism, panic disorder, agoraphobia, dan substance/medication-induced anxiety disorder. Berbagai gangguan ini sering kali memiliki karakteristik rasa takut yang tidak masuk akal. Misalnya, individu yang mengalami agoraphobia merasa takut keluar rumah karena menganggap di luar tidak aman. Akibatnya ia tidak pernah keluar rumah selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Sekilas tentang Obsessive-Compulsive Disorder
Obsessive-Compulsive disorder atau OCD cukup akrab di telinga orang awam dan sering digunakan untuk membentuk berbagai karakter pada buku atau film. Dalam pergaulan, istilah ini kadang dipakai untuk menggambarkan teman atau rekan kerja yang memberikan perhatian pada detail. Tanpa disadari, sebenarnya banyak orang yang menyalahgunakan istilah OCD dalam kehidupan sehari-hari.
Obsessive-Compulsive Disorder
OCD adalah suatu gangguan yang memiliki karakteristik utama berupa pikiran berulang yang mengganggu (obsesi) sehingga mendorong seseorang untuk melakukan suatu ritual demi menetralkan pikiran tersebut (kompulsi). Misalnya, seseorang terus-menerus diganggu dengan pemikiran tentang kontaminasi, baik dalam makanannya maupun kebersihan secara umum. Untuk menetralisir atau menghilangkan pikiran tersebut, ia lalu melakukan ritual mencuci tangan 10 kali sehari dengan 10 tetes sabun dan menggosok telapak tangan sebanyak 100 kali.
OCD adalah suatu gangguan yang memiliki karakteristik utama berupa pikiran berulang yang mengganggu (obsesi) sehingga mendorong seseorang untuk melakukan suatu ritual demi menetralkan pikiran tersebut (kompulsi).
Berbagai ritual yang dilakukan terkadang tidak masuk akal namun tetap dijalankan secara kaku tanpa mengenal waktu atau situasi. Selain itu, ritual yang dilakukan tidak selalu berhubungan dengan pikiran yang mengganggu individu. Misalnya, seseorang dengan OCD terus diganggu pikiran akan terjadinya kecelakaan, dan ritual yang ia lakukan adalah menghitung dari angka 1 sampai dengan 100 setiap kali akan keluar dari rumah.
Kecemasan dalam OCD
Pikiran-pikiran berulang pada orang yang mengalami OCD dapat menimbulkan kecemasan atau distress (respon negatif terhadap stres). Tingkah laku ritual itu sendiri dilakukan tidak hanya sebagai respon terhadap pikiran yang mengganggu namun juga untuk mengurangi atau menghilangkan perasaan cemas yang muncul.
Anxiety Disorder vs OCD
Sebelum diterbitkannya buku DSM-V (yang digunakan sebagai panduan diagnosis) pada tahun 2013, OCD berada dalam klasifikasi Anxiety Disorders bersama gangguan kecemasan lainnya, karena terdapat unsur kecemasan dalam kriteria diagnosis OCD. Saat ini, OCD dikelompokkan bersama gangguan lain yang masih berhubungan dalam klasifikasi Obsessive-Compulsive and Related Disorders. Walau para ahli menempatkan OCD pada klasifikasi yang berbeda, tidak bisa dipungkiri bahwa memang ada kesamaan yang bisa menimbulkan keraguan dan kebingungan.
Perlu dipahami bahwa karena anxiety disorders adalah suatu kelompok gangguan, secara mendetail, perbedaan antara OCD dengan gangguan-gangguan tersebut juga spesifik pada tipe tertentu saja. Artinya, OCD bisa berbeda dari tipe gangguan kecemasan yang satu namun perbedaan tersebut tidak berlaku untuk tipe gangguan yang lainnya.
Pikiran yang Berulang: Nyata vs Tidak Nyata
Memiliki pikiran berulang yang mengganggu (obsesi) merupakan salah satu karakteristik utama OCD. Seseorang dengan anxiety disorder juga bisa memiliki pemikiran yang berulang. Walau demikian, pikiran yang berulang tersebut sangat berbeda. Pada generalized anxiety disorder misalnya, pikiran yang berulang dan menjadi sumber kecemasan berasal dari masalah sehari-hari yang nyata. Gangguan tersebut terjadi bukan karena objek kecemasan tidak masuk akal, namun karena intensitas kecemasan yang abnormal. Misalnya, mereka khawatir tentang pekerjaan, finansial, urusan rumah tangga, dan hal sehari-hari lainnya. Kekhawatiran ini berlangsung terus-menerus dan dengan intensitas tinggi sehingga mengganggu aktivitas mereka sehari-hari.
Sebaliknya, obsesi yang menjadi sumber kecemasan pada OCD biasanya tidak melibatkan keprihatinan hidup yang nyata. Pikiran atau obsesi mereka bisa bersifat aneh, irasional, atau gaib. Misalnya individu menganggap jika ia memikirkan sesuatu yang buruk, maka hal buruk tersebut akan terjadi.

Tingkah Laku Menghindar: Takut vs Ritual
Menghindari benda atau situasi tertentu merupakan salah satu ciri tingkah laku specific phobia, agoraphobia, dan social anxiety disorder. Ini dilakukan sebagai respon terhadap perasaan cemas atau takut (dalam intensitas tinggi) terhadap benda atau situasi tertentu.
OCD juga bisa menunjukkan tingkah laku menghindar, baik menghindari benda maupun situasi tertentu. Bedanya, ini merupakan respon terhadap pikiran atau obsesi mereka, dan bukan diakibatkan oleh ketakutan atau kecemasan secara langsung. Kecemasan itu sendiri merupakan akibat dari obsesi dan pada akhirnya memperkuat munculnya tingkah laku. Selain itu, tingkah laku yang mereka tunjukkan biasanya merupakan bagian dari ritual untuk menetralisir pikiran yang mengganggu (kompulsi).
Karakteristik Mendasar: Kecemasan vs Obsesi-Kompulsi
Jika perbedaan-perbedaan di atas berlaku spesifik pada tipe tertentu saja, maka perbedaan yang ini berlaku untuk semua tipe gangguan kecemasan. Pada semua tipe gangguan kecemasan, emosi cemas atau rasa takut merupakan karakteristik mendasar yang menjadi tema besarnya, sedangkan karakteristik utama dari OCD adalah obsesi dan kompulsi. Ini jugalah yang membuat para pakar kemudian mengeluarkan OCD dari klasifikasi Anxiety Disorders.
Pada semua tipe gangguan kecemasan, emosi cemas atau rasa takut merupakan karakteristik mendasar yang menjadi tema besarnya, sedangkan karakteristik utama dari OCD adalah obsesi dan kompulsi.
Walaupun kecemasan tetap ada dalam diagnosis OCD, emosi tersebut bukan tema utama yang mendominasi OCD. Gangguan ini memiliki ciri khas pikiran berulang yang diikuti dengan tingkah laku ritual.
Persamaan: Penurunan Kualitas Hidup
Walaupun gangguan kecemasan dan OCD memiliki dinamika yang berbeda, keduanya sama-sama berdampak terhadap kehidupan sehari-hari. Dampak OCD dan gangguan kecemasan dapat terlihat dari kualitas hidup individu yang mengalaminya. Seseorang yang mengalami kecemasan dalam jangka panjang tidak hanya berisiko mengalami distres tetapi juga sakit secara fisik. Selain itu, kecemasan bisa membuat individu menarik diri dari hubungan interpersonal dan lingkungan sosial.
Hal yang sama terjadi juga pada individu dengan OCD. Berbagai obsesi bisa membuat seseorang menghindari orang lain. Misalnya, pikiran tentang kontaminasi bisa membuat individu menghindari sentuhan atau bahkan menarik diri dari lingkungan sosial. Terlalu banyak mencuci tangan juga bisa menimbulkan masalah tersendiri pada kesehatan kulit.
Diagnosis Tepat untuk Gangguan Kecemasan dan OCD
Berdasarkan karakteristik gangguan kecemasan dan OCD, dapat disimpulkan bahwa keduanya sama-sama memiliki faktor kecemasan yang berhubungan dengan tingkah laku, namun sifat kecemasan dan tingkah laku yang muncul memiliki dinamika yang berbeda. Mengenali akar kecemasan dan alasan di balik tingkah laku yang mereka tunjukkan merupakan langkah penting dalam menegakkan diagnosis yang tepat. Perlu diingat juga bahwa perbedaan tersebut sangat sulit untuk dikenali tanpa pembekalan yang dimiliki oleh tenaga profesional, seperti psikiater atau psikolog.
Referensi
American Psychiatric Association. (2022). Diagnostic and statistical manual of mental disorder, fifth edition, text revision. APA: Washington, DC.
APA. (n.d.). Anxiety. In APA Dictionary of Psychology. Retrieved November 07, 2022, from https://dictionary.apa.org/anxiety
Goodwin, G. M. (2015). Overlap between anxiety, depression, and OCD. Dialogues in Clinical Neuroscience, 17 (3), 249-260.
Vigne, P., Simoes, B. F. T., de Menezes, G. B., Fortes, P. P., Dias, R. V., Laurito, L. D., Louriro, C. P., Moreira-de-Oliveira, M. E., Albertella, L., Lee, R. S. C., Stangier, Ul., & Fontenelle, L. F. (2019). The relationship between obsessive-compulsive disorder and anxiety disorders: A question of diagnostic boundaries or simply severity of symptoms? Comprehensive Psychiatry, 94, 1-6.
*This article is reviewed by Ganda M. Y. Simatupang, M. Psi., Psikolog