
Apa itu ADHD?
Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang dikategorikan sebagai neurodevelopmental disorder menurut DSM-V.
Lalu apa itu neurodevelopmental disorder? Neurodevelopmental disorder merupakan gangguan perilaku dan kognitif yang muncul selama periode perkembangan yang mempengaruhi kehidupan seseorang, baik pada fungsi intelektual, motorik, bahasa, bahkan sosialnya.
Bagaimana Gejala ADHD?
Seperti namanya, gejala ADHD dapat dilihat dari dua hal berikut:
Inattention
Seseorang yang didiagnosis ADHD akan menunjukkan gejala tidak mampu fokus pada suatu tugas, terlihat seperti tidak mendengarkan ketika sedang berkomunikasi dengan orang lain, serta sering kehilangan barang-barang pribadi.
Hyperactivity dan Impulsivity
Sementara itu, dalam hyperactivity and impulsivity, seseorang dengan ADHD menunjukkan gejala berupa perilaku yang terlalu aktif, gelisah, tidak mampu duduk dalam waktu lama, mengganggu aktivitas orang lain, dan tidak mampu untuk menunggu antrian.
Siapa Saja yang Dapat Menderita ADHD?
Secara prevalensi, ADHD terjadi sekitar 5% pada anak-anak dan sekitar 2,5 % pada orang dewasa. Orang tua dapat mendeteksi kecenderungan anak mengalami ADHD dengan mengamati aktivitas motorik berlebihan di usia balita. Gejala ini memang sulit dibedakan mengingat anak-anak di bawah usia 4 tahun memang biasanya aktif secara motorik.
Gejala ADHD mulai dapat diidentifikasi dengan lebih jelas di masa sekolah dasar, yaitu ketika muncul perilaku inattention (tidak dapat fokus). Gejala ini cenderung stabil hingga remaja awal, dan pada beberapa kasus tertentu muncul perilaku antisosial.
Pada usia remaja dan dewasa, aktivitas motorik hiperaktif mulai kurang jelas terlihat, namun muncul perilaku gelisah, tidak dapat fokus, perencanaan yang buruk, dan adanya perilaku impulsif.
Gejala ADHD Pada Orang Dewasa
Gejala ADHD secara spesifik pada orang dewasa tentu akan dipengaruhi oleh dua kategori di atas, yakni inattention dan hyperactivity & impulsivity. Namun demikian, untuk mendapatkan diagnosis ADHD, orang dewasa harus memiliki sebanyak lima atau lebih dari gejala berikut yang konsisten terjadi dalam waktu minimal enam bulan.
Gejala ADHD secara spesifik pada orang dewasa tentu akan dipengaruhi oleh dua kategori, yakni inattention dan hyperactivity & impulsivity.
Ciri ciri ADHD Dewasa Categori Inattention
- Selalu gagal dalam memberikan perhatian terhadap detail atau ceroboh dalam mengerjakan sesuatu di rumah, sekolah, atau pekerjaan (misalnya mengabaikan detail, bekerja dengan tidak teliti)
- Sering sulit mempertahankan perhatian dalam aktivitas tugas maupun bermain (misalnya sulit fokus ketika mengikuti kuliah, melakukan percakapan, atau membaca bacaan panjang)
- Sering seperti tidak mendengar ketika ada yang berbicara langsung (misalnya pikiran terlihat di tempat lain, walaupun tanpa ada gangguan yang jelas)
- Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal untuk menyelesaikan tugas sekolah, pekerjaan rumah, atau tanggung jawabnya di tempat bekerja (misalnya memulai tugas namun cepat kehilangan fokus)
- Sering sulit mengatur tugas dan aktivitas (misalnya sulit mengatur tugas yang berurut; sulit menjaga barang-barang agar tetap teratur; berantakan, pekerjaan tidak teratur, manajemen waktu buruk, gagal dalam memenuhi tenggat waktu
- Sering menghindar, tidak menyukai atau enggan terlibat dalam tugas yang membutuhkan usaha mental terus-menerus (misalnya pekerjaan rumah, mempersiapkan laporan, melengkapi berkas, atau mereview paper dengan jumlah tulisan yang banyak)
- Sering kehilangan barang yang penting untuk tugas atau aktivitas (misalnya alat tulis sekolah, pensil, sekolah, dompet, kunci, paperwork, kacamata atau handphone)
- Sering mudah terdistraksi oleh stimulus dari luar (misalnya memikirkan hal yang tidak berhubungan dengan yang dikerjakan sekarang)
- Sering lupa dalam aktivitas sehari-hari (misalnya melakukan pekerjaan rumah, menjalankan tugas, membayar tagihan, atau menepati janji)
Ciri ciri ADHD Pada Dewasa Categori Hyperactivity & Impulsivity
- Sering meninggalkan tempat duduk pada situasi yang seharusnya dalam posisi duduk (misalnya meninggalkan tempat duduk di kelas, di kantor, atau tempat kerja lainnya)
- Sering gelisah, ditunjukkan dengan mengetuk-ngetukkan tangan atau kaki, atau menggeliat di kursi
- Sering berlari atau memanjat pada situasi yang tidak tepat (pada orang dewasa, mungkin muncul dalam bentuk perasaan gelisah)
- Sering tidak bisa diam ketika bermain atau terlibat dalam aktivitas di waktu senggang

- Sering tidak bisa tenang (misalnya tidak nyaman/ tidak bisa diam untuk waktu yang lama, seperti di restoran atau pada saat rapat)
- Sering terlalu banyak berbicara
- Sering menjawab tanpa berpikir sebelum pertanyaan selesai diberikan (misalnya dengan menyelesaikan kalimat orang lain, tidak bisa menunggu giliran dalam percakapan)
- Sering sulit menunggu giliran (misalnya saat mengantri)
- Sering memotong atau mengganggu orang lain (menyela percakapan, permainan, atau aktivitas orang lain; menggunakan barang milik orang lain tanpa bertanya atau menerima izin dari orang tersebut; pada orang dewasa bisa saja mengambil alih apa yang dilakukan orang lain)
Apa Kelebihan ADHD?
Meskipun gejala-gejala ADHD menunjukkan kelemahan pada penderitanya, namun ternyata gejala tersebut memiliki sisi positif yang dapat menjadi kelebihan.
- Bisa menjadi terlalu fokus
Meskipun salah satu gejala ADHD adalah inattention, namun bisa jadi seorang dengan ADHD malah menjadi terlalu fokus. Dia dapat memberikan perhatian pada suatu tugas, terutama tugas yang dianggap menarik olehnya.
- Lebih kreatif
Karena memiliki gejala hyperactivity & impulsivity, seseorang dengan ADHD menjadi lebih spontan dan dinamis sehingga ia lebih kreatif daripada orang pada umumnya. Ketika diperhadapkan dengan masalah, orang dengan ADHD malah dapat berpikir “out of the box”
Pekerjaan yang Cocok untuk Penderita ADHD
Kelebihan yang dimiliki oleh penderita ADHD ternyata juga mampu membuat orang tersebut melakukan sebuah pekerjaan layaknya seorang dewasa tanpa gangguan mental. Namun perlu disadari pekerjaan bagi penderita ADHD dapat cocok dilakukan apabila ada beberapa kriteria yang bisa dilakukan seperti:
- Adanya ruang kerja yang tenang untuk meminimalisir distraksi
Salah satu gejala ADHD pada inattention adalah sering mudah terdistraksi oleh stimulus dari luar. Agar orang dewasa dengan ADHD dapat bekerja dengan maksimal, ruangan kerja harus tenang, termasuk menonaktifkan distraksi seperti handphone.
- Menjadwalkan waktu kerja
Pada umumnya, ADHD pada orang dewasa memiliki gejala sulit untuk bisa diam dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, mereka perlu memanajemen waktu, yang dapat dilakukan dengan bantuan teknologi seperti timer, aplikasi, dan kalender.
- Memberikan istirahat otak bagi pekerja dengan ADHD
Individu dengan ADHD perlu diberikan waktu beristirahat agar otaknya dapat bekerja maksimal. Misalnya dengan mengurangi beban tugas atau melakukan rapat secara efisien
Dengan kriteria-kriteria seperti di atas, pekerjaan yang cocok untuk penderita ADHD adalah karir dalam kesenian, pendidikan, kesehatan atau industri makanan. Namun demikian, gagal atau tidaknya seseorang dengan ADHD bukan hanya dipengaruhi oleh kriteria tersebut , melainkan juga dipengaruhi oleh gabungan kepribadian, kelebihan, kelemahan, dan minat tertentu yang dimiliki.
Pekerjaan yang cocok untuk penderita ADHD adalah karir dalam kesenian, pendidikan, kesehatan atau industri makanan
Dampak ADHD Terhadap Hubungan Sosial
Gangguan perilaku dan kognitif yang dimiliki oleh penderita ADHD juga turut mempengaruhi fungsi sosial orang tersebut, termasuk hubungannya dengan keluarga, teman, dan pasangan.
Penderita ADHD pada umumnya sulit untuk memulai sebuah hubungan dengan orang lain. Beberapa studi (dalam Psychology Today) menyebutkan bahwa mereka cenderung memiliki persahabatan yang tidak berbalas dan mengalami kehilangan teman pada periode perkembangan tertentu.
ADHD memberikan dampak positif dan negatif dalam hubungan interpersonal. Inattention pada individu dengan ADHD membuat mereka sering lupa berbagai aktivitas sehari-hari, termasuk menepati janji yang mereka buat. Ini dapat menjadi masalah saat membangun hubungan dengan orang lain.
Di sisi lain, penderita ADHD memberikan hal unik dalam hubungannya dengan orang lain. Individu dengan gejala hyperactivity & impulsivity dapat membuat orang-orang di sekitarnya merasa happy karena mereka cenderung spontan dan kreatif.
Referensi
American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical of Mental Disorders, Fifth Edition. America: Arlington
*This article is reviewed by Ganda M. Y. Simatupang, M. Psi., Psikolog