Sub Topik

Salah satu penyesalan terbesar dari keluarga korban bunuh diri adalah kegagalan untuk mengenali tanda-tanda yang korban tunjukkan sebelum ia mengakhiri hidupnya. Setelah kejadian bunuh diri, mereka mungkin menyadari bahwa ada berbagai perubahan terjadi sebelum peristiwa tersebut.
Itu sebabnya, penting bagi setiap orang untuk waspada terhadap berbagai tanda-tanda masalah kesehatan mental tertentu, termasuk pemikiran untuk bunuh diri. Pengenalan ini merupakan langkah pertama untuk mencegah bunuh diri terjadi.
Bunuh Diri: Pencegahan dan Dampak
Dalam Bahasa Inggris, bunuh diri diartikan sebagai suicide. Suicide atau tingkah laku bunuh diri adalah aksi menyakiti diri sendiri secara fatal dengan bukti-bukti niat untuk mengakhiri hidup. Bunuh diri adalah sesuatu yang patut disayangkan dan kejadiannya harus dicegah.
Bunuh Diri Tidak Terjadi Begitu Saja
Sebagian kejadian bunuh diri memang merupakan hasil dari keputusan dan keinginan mendadak (sudden desires). Ini terutama pada orang-orang dengan gangguan mental tertentu. Walau demikian, pada sebagian kasus seseorang tidak serta-merta memutuskan untuk bunuh diri. Mereka menunjukkan tanda-tanda dan berbagai perubahan yang bisa diamati dan dikenali.
Bunuh Diri Bisa Dicegah
Mengenali berbagai tanda-tanda peringatan bunuh diri pada seseorang berarti mengenali peluang untuk mencegah orang tersebut mengakhiri hidupnya. Ada berbagai cara untuk menolong orang yang memiliki pemikiran bunuh diri. Cara yang paling aman tentunya adalah dengan meminta bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater.
Mengenali berbagai tanda-tanda peringatan bunuh diri pada seseorang berarti mengenali peluang untuk mencegah orang tersebut mengakhiri hidupnya.
Bunuh Diri Berdampak pada Lingkungan Sosial
Kehilangan nyawa karena bunuh diri adalah hal yang menyedihkan bagi korban. Selain itu, bunuh diri jelas berdampak bagi keluarga yang ditinggalkan. Lebih luas lagi, bunuh diri juga berdampak pada lingkungan sosial. Itu sebabnya penting untuk mencegah kejadian bunuh diri dan langkah pertama adalah dengan mengenali tanda-tandanya.
Bunuh Diri: Penyebab dan Faktor Pemicu
Beberapa tanda-tanda bunuh diri terhubung langsung dengan penyebab dan faktor pemicu. Misalnya jika seseorang mengalami gangguan mental atau kehilangan seseorang yang dekat. Karena itu, mengenali kejadian dalam hidup seseorang dapat membantu memprediksi kecenderungan untuk bunuh diri.
Bunuh Diri Terjadi Akibat Kombinasi Berbagai Hal
Penyebab bunuh diri dan pemicu bunuh diri cenderung sulit untuk dibedakan. Kejadian bunuh diri biasanya terjadi sebagai hasil dari kombinasi berbagai hal. Saat seseorang yang sudah memiliki karakteristik kepribadian tertentu mengalami tekanan dalam hidup, maka peluang untuk melakukan bunuh diri menjadi lebih besar.
Bandingkan dengan orang-orang yang memiliki kepribadian yang lebih positif. Mereka mungkin mengalami tekanan hidup yang sama atau bahkan lebih berat. Meski demikian, mereka tetap memiliki semangat untuk melanjutkan hidup.
Penyebab dan Faktor Pemicu Bunuh Diri
Secara umum, orang lebih mengenal kejadian bunuh diri karena depresi. Risiko paling ekstrem dari gangguan depresi memang bunuh diri, namun depresi bukan satu-satunya penyebab seseorang bunuh diri. Peneliti menemukan bahwa penyebab dan faktor pemicu bunuh diri antara lain adalah:
- berbagai gangguan mental, termasuk depresi
- Sejarah usaha bunuh diri dan menyakiti diri sendiri (self-harm)
- Karakteristik kepribadian tertentu yang rentan terhadap risiko bunuh diri
- Faktor keluarga
- Kejadian spesifik dalam hidup yang menimbulkan tekanan (stres) tinggi
- Belajar dari lingkungan (modeling)
- Ketersediaan akses untuk melaksanakan rencana bunuh diri
Indikator Orang dengan Risiko Bunuh Diri
Pemikiran untuk bunuh diri pada seseorang bisa diamati dengan memperhatikan tingkah laku mereka. Pada suatu konferensi di tahun 2003, para ahli menghasilkan suatu daftar istilah dan indikator untuk membantu mengenali tanda-tanda orang mau mengakhiri hidupnya.
Suicide Ideation atau Pemikiran tentang Bunuh Diri
Orang yang ingin mengakhiri hidupnya akan berpikir tentang bunuh diri. Ini disebut sebagai suicide ideation. Orang dengan suicide ideation menunjukkan tanda-tanda seperti menyinggung tentang bunuh diri atau menyebut-nyebut tentang bunuh diri. Ia juga mungkin menyebutkan tentang suatu cara spesifik untuk mengakhiri hidupnya.
Substance Abuse atau Penyalahgunaan Zat
Tanda-tanda ini cukup mudah untuk diamati. Orang yang ingin mengakhiri hidupnya menunjukkan peningkatan dalam penggunaan zat tertentu. Ini bisa berupa alkohol maupun obat-obatan.
Purposelessness atau Kehilangan Tujuan
Ciri-ciri orang yang kehilangan tujuan bisa diamati dari apa yang ia katakan. Ia mungkin menyinggung tentang kehilangan tujuan dalam hidup. Atau mengatakan ia tidak memiliki alasan untuk melanjutkan hidup.
Anger atau Kemarahan
Perhatikan jika seseorang mengekspresikan kemarahan tidak terkendali atau tingkah laku mengamuk. Ia juga mungkin mengekspresikan perasaan ingin balas dendam pada seseorang.
Trapped atau Perasaan Terjebak
Orang dengan keinginan untuk bunuh diri merasa ia terjebak dalam situasi saat ini. Ia juga mungkin menyebutkan bahwa kematian sepertinya lebih menarik daripada hidup yang penuh penderitaan. Baginya tidak ada lagi pilihan yang tersisa.
Hopelessness atau Rasa Tidak Berpengharapan
Seseorang yang ingin bunuh diri biasanya memiliki penghayatan diri yang negatif. Ia juga memandang orang lain dan masa depan dengan sudut pandang negatif. Ia tidak melihat peluang akan adanya perubahan ke arah yang lebih baik atau positif.
Withdrawal atau Menarik Diri
Salah satu tanda-tanda yang juga mudah diamati pada orang yang ingin bunuh diri adalah dalam fungsi sosialnya. Mereka cenderung menarik diri dari orang-orang di sekitar mereka. Misalnya dari keluarga, teman, dan orang terdekat lainnya. Atau ia mungkin mengungkapkan keinginan untuk melakukan hal tersebut.
Anxiety atau Kecemasan
Tanda lain yang juga berhubungan dengan emosi adalah munculnya kecemasan yang cukup jelas. Mereka terlihat tidak tenang. Mereka juga mengeluh kesulitan untuk bersantai, termasuk sulit untuk tidur. Atau bisa sebaliknya, mereka tidur berlebihan. Kedua masalah terkait tidur ini bisa menunjukkan peringatan adanya keinginan untuk bunuh diri.

Recklessness atau Tingkah Laku Ceroboh
Orang-orang yang ingin mengakhiri hidup juga akan melakukan hal-hal yang berisiko tinggi. Mereka melibatkan diri dalam aktivitas berisiko tanpa berpikir tentang konsekuensi atau potensi bahaya yang ada.
Mood Changes atau Perubahan Suasana Hati
Mood artinya suasana hati dalam rentang waktu tertentu. Orang-orang dengan pemikiran bunuh diri akan mengalami perubahan suasana hati yang dramatis. Misalnya seperti dari amarah menjadi depresi.
Tanda Peringatan Bunuh Diri yang Mudah Diamati
Masih sejalan dengan indikator risiko orang yang ingin bunuh diri, ada tanda-tanda lebih praktis yang juga bisa diamati. Beberapa tanda-tanda berikut dirangkum oleh asosiasi psikologis di Amerika Serikat atau American Psychological Association (APA).
Tanda-tanda tersebut adalah:
- berbicara tentang bunuh diri
- mengalami masalah dengan tidur dan makan
- menunjukkan perubahan tingkah laku yang drastis
- menarik diri dari pertemanan dan aktivitas sosial
- kehilangan minat atas sekolah, pekerjaan, atau hobi
- mempersiapkan diri untuk kematian dengan menulis surat wasiat
- membagikan harta milik yang berharga ke orang lain
- pernah mencoba untuk bunuh diri sebelumnya
- mengambil keputusan berisiko yang sebenarnya tidak diperlukan
- baru-baru ini mengalami kehilangan yang serius
- sepertinya menaruh minat pada kematian
- kehilangan minat pada penampilan
- meningkatnya konsumsi alkohol atau obat-obatan
Kenali Tanda-Tanda Kecenderungan Bunuh Diri
Walaupun tidak selalu jelas terlihat, ada tanda yang ditunjukkan saat seseorang ingin mengakhiri hidupnya. Tanda-tanda kecenderungan bunuh diri dapat dilihat dari perubahan emosi, suasana hati, tingkah laku, dan fungsi sehari-hari seperti makan, tidur, sosialisasi, dan lain-lain. Mengenali gejala dan tanda-tanda tersebut sangat penting artinya untuk dapat melakukan pencegahan atas kejadian bunuh diri.
Tanda-tanda kecenderungan bunuh diri dapat dilihat dari perubahan emosi, suasana hati, tingkah laku, dan fungsi sehari-hari seperti makan, tidur, sosialisasi, dan lain-lain.
Referensi
APA. (n.d.). Suicide warning signs. Retrieved June 18, 2023, from https://www.apa.org/topics/suicide/signs
Bilsen, J. (2018). Suicide and youth: Risk factors. Frontiers in Psychiatry, 9(540): 1-5.
Lim, M., Lee, S., & Park, J. I. (2016). Differences between impulsive and non-impulsive suicide attempts among individuals treated in emergency rooms of South Korea. Psychiatry Investig., 13(4): 389-396.
Menon, V. (2013). Suicide risk assessment and formulation: An update. Asian Journal of Psychiatry, 6(5): 430-435.
*This article is reviewed by Ganda M. Y. Simatupang, M. Psi., Psikolog