Sub Topik

Dampak sosial media pada kesehatan mental bisa bersifat positif dan negatif. Semua tergantung kepada cara seseorang menggunakannya. Terlepas dari itu, kita perlu mengetahui secara singkat bagaimana media sosial mempengaruhi kondisi kesehatan mental manusia.
Pengguna Media Sosial di Indonesia
Media sosial adalah platform yang menyediakan layanan interaksi antar pengguna dengan memanfaatkan jaringan internet. Dilansir melalui laman We Are Social (2023), sebanyak 167 juta penduduk Indonesia merupakan pengguna aktif media sosial.
Berdasarkan data tersebut, tampak bahwa sebagian besar penduduk Indonesia telah memanfaatkan layanan interaksi yang terus bertumbuh tersebut. Data screentime para pengguna juga terhitung tinggi, yaitu 7 jam 42 menit dalam satu hari. Hal ini tentu dapat menimbulkan berbagai dampak bagi tubuh maupun bagi mental.
Sebagian besar dari kita mungkin sudah pernah mendengar dampak dari social media, entah yang positif maupun yang negatif. Kali ini kita akan membahas lebih jauh mengenai dampak social media bagi kesehatan mental. Mari kita simak lebih dahulu dampak positif media sosial bagi kesehatan mental.
Sisi Positif Media Sosial untuk Mental
Sebagian besar pengguna memanfaatkan media sosial untuk mencari informasi dan inspirasi. Data statistik yang dikeluarkan We Are Social menunjukkan bahwa 51.2% orang menggunakan media sosial untuk mencari informasi berita terkini. Seperti yang kita ketahui dan mungkin alami, penyebaran informasi menjadi lebih cepat berkat adanya media sosial yang selalu up to date.
Lalu, apakah manfaat media sosial hanya untuk media penyebaran informasi saja? Bagaimana pengaruh sosial media terhadap kesehatan mental? Berikut merupakan empat dampak positif media sosial bagi kesehatan mental.
1. Dukungan Sosial
Berdasarkan penelitian (Septiana, 2021), media sosial dapat digunakan untuk saling berbagi dukungan yang positif kepada orang lain. Contoh yang paling terasa adalah di masa peralihan setelah pandemi Covid-19. Sebagian orang merasa kesepian dan tidak mendapatkan dukungan sosial langsung dari orang-orang di lingkungan sekitarnya.
Dengan menggunakan media sosial, individu dapat membagikan keluh kesahnya kepada orang lain. Interaksi positif dapat tercipta melalui media sosial, seperti mendapatkan kata-kata penyemangat dan dukungan. Hal sederhana seperti itu dapat membuat individu merasa bahwa dirinya mendapatkan dukungan dari orang di sekitarnya.
2. Terhubung dengan Orang Lain
Tinggal berjauhan dengan orang terkasih tentu akan memicu perasaan rindu, sedih, dan kesepian. Dengan adanya media sosial, kita memiliki kesempatan untuk berjumpa secara virtual dan menikmati kebersamaan dengan mereka.
Dengan demikian, interaksi dengan orang yang berjauhan tidak lagi terhalang oleh waktu dan tempat. Media sosial membuat kita bisa terhubung dengan siapapun dengan cepat, mudah, dan sederhana.
3. Ekspresi Diri
Media sosial sudah banyak digunakan sebagai media menyalurkan hobi, kesenangan, maupun emosi yang tengah dirasakan. Ini terutama bagi orang-orang yang merasa kurang nyaman untuk mengekspresikan diri secara langsung dalam hubungan interpersonal. Apalagi jika berhubungan dengan emosi yang negatif. Misalnya seperti amarah, kekecewaan, kesedihan, dan lain sebagainya.
Akan tetapi, orang tersebut bisa menyalurkan emosi negatif melalui media yang lebih positif, seperti hobi. Entah menyalurkannya dalam bentuk foto, lukisan, quote, puisi, atau dalam bentuk lainnya. Menyalurkan emosi yang sudah begitu lama terpendam dapat membantu mengurangi beban yang dirasakan.
4. Pengetahuan Mengenai Kesehatan Mental
Banyaknya tenaga profesional yang memanfaatkan media sosial sebagai media edukasi membuat banyak orang lebih memperhatikan kesehatan mental. Penyebaran informasi yang cepat membantu tenaga profesional untuk memperkenalkan berbagai topik tentang kesehatan mental.
Akibatnya, banyak masyarakat yang lebih memahami pentingnya kesehatan mental dan mengurangi stereotip negatif tentang kesehatan mental. Selain itu, masyarakat bisa lebih mudah dalam mencari informasi terkini terkait gejala maupun cara penanganan yang tepat.
Sisi Negatif Media Sosial untuk Mental
Berdasarkan paparan sebelumnya tampak bahwa media sosial dapat membantu kita terkoneksi dengan orang lain. Mudahnya terhubung dengan orang lain, membuat kita bisa mendapatkan banyak dukungan sosial ketika menggunakan media sosial.
Dampak positif dari penggunaan media sosial bisa kita dapatkan apabila menggunakannya secara bijaksana. Tetapi apabila digunakan secara berlebihan dan tidak bijak, media sosial dapat memberikan sejumlah dampak negatif. Berikut merupakan dampak buruk media sosial bagi Kesehatan mental yang dikutip dari beberapa sumber.
Dampak positif dari penggunaan media sosial bisa kita dapatkan apabila menggunakannya secara bijaksana.
1. Kecanduan
Berapa lama waktu yang kamu habiskan untuk bermain dan mengecek media sosial dalam satu hari?
Penggunaan media sosial secara berlebih setiap harinya, dapat memicu perilaku kecanduan. Apabila individu sudah terlalu terikat dengan media sosial, ia akan kesulitan untuk melepaskan dirinya dari media sosial.
Hal inilah yang disebut bahwa media sosial sama saja seperti zat adiktif, dapat membuat orang ketergantungan. Akibatnya, permasalahan lain akan turut mengikuti, seperti misalnya Fear of Missing Out (FOMO). Individu yang sudah mengalami FOMO merasa kesulitan apabila dirinya tidak bisa membuka media sosial. Sebab, ia sangat takut ketinggalan informasi maupun berita terbaru yang beredar melalui media sosial.
2. Kecemasan
Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan. Tuntutan untuk selalu aktif di media sosial rupanya membuat individu merasa ingin membagikan keberhasilannya.
Akan tetapi, tidak semua orang dapat merespon pencapaian kita dengan kalimat yang positif. Ada kalanya, orang yang merasa tidak suka dan merasa iri sehingga mengucapkan ujaran kebencian.
Tidak adanya cara untuk menindak komentar-komentar negatif di media sosial dapat memicu munculnya rasa cemas. Apabila terus menerus menumpuk, individu mungkin merasa takut untuk membagikan kehidupannya melalui media sosial.
3. Bersikap Apatis
Penggunaan media sosial yang berlebihan justru dapat membuat individu malas untuk berinteraksi secara langsung. Sebuah penelitian menemukan bahwa 55% remaja menunjukkan ketidakpedulian mereka terhadap lingkungan sekitar akibat media sosial.
Screentime yang terlalu banyak dengan media sosial dapat mengakibatkan penurunan keterampilan sosial. Akibatnya, banyak remaja yang tidak peduli dan tidak tertarik dengan orang lain di sekitarnya. Ini disebut juga sebagai apatis.
4. Cyberbullying
Cyberbullying merupakan salah satu dampak negatif dari penggunaan media sosial. Cyberbullying adalah tindakan perundungan yang ditujukan untuk menyakiti orang lain dengan memanfaatkan teknologi dan jaringan internet.

Umumnya, cyberbullying ditandai dengan adanya kalimat pesan, foto, maupun video yang cenderung merendahkan. Terdapat beragam dampak dari cyberbullying, salah satunya pada aspek psikis individu. Tidak sedikit remaja yang mengalami gangguan depresi, kecemasan, gangguan mood, dan bahkan melakukan bunuh diri akibat media sosial. Ini merupakan salah satu dari beragam dampak media sosial bagi kesehatan mental remaja.
5. Gangguan Mental akibat Media Sosial
Media sosial terbukti dapat membuat seseorang mengalami berbagai masalah kesehatan mental. Secara ekstrem, orang yang tidak dapat mengendalikan penggunaan media sosialnya bisa mengalami berbagai gangguan mental. Di antaranya adalah gangguan kecemasan, depresi, gangguan makan, dan lain sebagainya. Pengalaman menjadi korban cyberbullying juga bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan mental yang serius.
Sosial Media: Dampak Positif dan Negatif pada Kesehatan Mental
Dari sudut pandang kesehatan mental, seseorang yang bisa menggunakan media sosial dengan bijaksana akan mendapatkan manfaat positif berupa dukungan sosial, terhubung dengan orang lain, ekspresi diri, dan pengetahuan tentang kesehatan mental.
Sebaliknya, orang yang menggunakan media sosial tanpa pengendalian yang sehat bisa mengalami kecanduan, kecemasan, sikap apatis, menjadi korban cyberbullying, hingga mengalami gangguan mental.
Sebaliknya, orang yang menggunakan media sosial tanpa pengendalian yang sehat bisa mengalami kecanduan, kecemasan, sikap apatis, menjadi korban cyberbullying, hingga mengalami gangguan mental.
Itu sebabnya setiap orang perlu menggunakan media sosial dengan bijaksana. Selain itu, pengguna juga harus paham bagaimana dampak sosial media pada kesehatan mental.
Referensi
Haniza, N. (2019). Pengaruh Media Sosial terhadap Perkembangan Pola Pikir, Kepribadian dan Kesehatan Mental Manusia. Komun.
Pratama, B. A., & Sari, D. S. (2020). Dampak Sosial Intensitas Penggunaan Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Berupa Sikap Apatis di SMP Kabupaten Sukoharjo. Gaster, 18(1), 65-75.
Septiana, N. Z. (2021). Dampak Peggunaan Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Dan Kesejahteraan Sosial Remaja Dimasa Pandemi Covid-19. Nusantara of Research: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian Universitas Nusantara PGRI Kediri, 8(1), 1-13.
Sudrajat, A. (2020). Apakah Media Sosial Buruk untuk Kesehatan Mental dan Kesejahteraan? Kajian Perspektif Remaja. Jurnal Tinta: Jurnal Ilmu Keguruan dan Pendidikan, 2(1), 41-52.
We Are Social. (2023). Digital 2023: Indonesia. https://datareportal.com/reports/digital-2023-indonesia
*This article is reviewed by Ganda M. Y. Simatupang, M. Psi., Psikolog