Sub Topik

Dampak gangguan kecemasan sosial dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan seseorang. Sebab, manusia sebagai makhluk sosial selalu berada dalam setting lingkungan sosial tertentu.
Gangguan kecemasan dapat membuat seseorang tidak optimal menjalankan fungsinya pada setiap lingkungan sosial tempat ia berada. Misalnya, pada lingkungan keluarga, pekerjaan, sekolah, bertetangga, serta komunitas lainnya.
Gangguan kecemasan dapat membuat seseorang tidak optimal menjalankan fungsinya pada setiap lingkungan sosial tempat ia berada.
Sebagai contoh mereka merasa takut bertemu orang yang dikenal. Selain itu, mereka mulai mempertanyakan kenapa saya takut bersosialisasi. Kondisi seperti ini tentu menjadi hambatan bagi individu untuk menjalankan fungsinya.
Kecemasan yang Berdampak Signifikan pada Relasi Sosial
Menurut Nawaz, et al (2021), ada beberapa gangguan yang berkaitan dengan kecemasan. Setiap gangguan tersebut dapat berdampak pada relasi sosial pada orang yang mengalaminya.
Beberapa jenis gangguan dimaksud antara lain adalah serangan cemas atau anxiety attack. Individu yang mengalaminya mengantisipasi serangan panik yang bisa datang sewaktu-waktu. Mereka menghabiskan energi dan waktu dengan perasaan cemas tersebut.
Selain itu, ada gangguan fobia atau ketakutan berlebihan akan kondisi, objek, atau aktivitas tertentu. Hal ini dapat membuat seseorang melakukan tindakan yang kemudian berdampak negatif pada relasi. Seperti misalnya menghindari situasi social tertentu. Gangguan terkait lain adalah kecemasan sosial.
Lantas, apa yang dimaksud dengan kecemasan sosial? DSM-5 menyebutkan bahwa kecemasan sosial memiliki nama lain, yaitu fobia sosial. Individu dengan kondisi ini memiliki kekhawatiran yang berlebih akan situasi sosial tertentu.
Sebagai contoh adalah memiliki fobia terhadap situasi kantor. Beberapa hal yang dapat menjadi gejala antara lain adalah perasaan tidak nyaman setiap akan berangkat ke kantor. Selain itu, kondisi ini juga sangat mungkin memiliki gejala fisiologis. Antara lain adalah jantung berdebar dan keringat dingin.
Dampak Gangguan Kecemasan Sosial pada Relasi
Berikut ini adalah beberapa penjabaran singkat terkait dampak yang dapat dialami oleh individu yang memiliki gangguan kecemasan sosial:
1. Memburuknya Performa
Kecemasan sosial nampak pada buruknya self esteem dan self concept. Kedua hal ini berkaitan dengan evaluasi diri. Yaitu tentang bagaimana seorang individu memandang bahwa dirinya berharga dan berhasil mencapai apa yang diinginkan.
Nawaz, et al (2021) mengatakan bahwa kedua hal ini dapat berdampak langsung pada performa diri seseorang. Dengan demikian, kecemasan pada situasi sosial tertentu akan membuat performa individu pada setting lingkungan tersebut tidak optimal.
Pada orang dengan fobia kantor, gangguan kecemasan yang dialami dapat menjadi hambatan dalam bekerjasama. Pada akhirnya, ini memicu performa kerja dan relasi sosial yang buruk.
Di sisi lain, penelitian oleh Sasagawa, et al (2022) menyebutkan bahwa kecemasan sosial memiliki korelasi erat dengan tingkat putus sekolah pada siswa.
2. Kesulitan Mengambil Keputusan Sosial
Pendapat lain dikemukakan oleh Wu, et al (2014). Penelitian ini mendapati bahwa kecemasan pada setting sosial tertentu akan membuat seseorang kesulitan dalam mengambil keputusan.
Mulai dari hal sederhana. Misalnya apakah akan memulai pembicaraan atau tidak dan menyanggupi ajakan pergi bersama atau tidak. Tak hanya itu, kondisi ini juga dapat menjadi hambatan pada situasi yang lebih serius.
Sebagai contoh adalah cenderung menolak usulan dari orang lain karena kecurigaan yang berlebih. Dengan demikian, kecemasan sosial dapat membuat seseorang melewatkan kesempatan baik. Misalnya, tawaran kerjasama yang sebenarnya berpotensi menguntungkan.
Hashempour, et al (2014) memberikan penjelasan lebih detail tentang hal ini. Ia mengatakan bahwa kecemasan mempengaruhi proses penerimaan informasi dan pengolahan informasi. Akibatnya, informasi tersebut kurang membantu ketika dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
3. Sulit Mencapai Relasi Sosial yang Menyenangkan
Dampak gangguan kecemasan sosial selanjutnya adalah sulit untuk mencapai relasi sosial yang menyenangkan. Sebagai makhluk sosial, relasi semestinya menjadi sumber kesenangan bagi manusia.
Namun, orang dengan pengalaman social anxiety disorder akan sulit menjalin relasi yang menyenangkan dengan orang-orang pada setting sosial yang membuatnya tidak nyaman.
Sasagawa, et al (2022) mengatakan bahwa gangguan kecemasan sosial berkaitan dengan menurunnya persahabatan dan adanya gangguan perilaku. Penelitian yang dilakukan pada sejumlah siswa membuktikan hal tersebut.
Siswa dengan gangguan kecemasan sosial masih dapat menikmati proses belajar. Namun, ia justru akan mengerahkan semua energinya pada hal tersebut untuk menghindari interaksi sosial. Ini tentu adalah perilaku yang merugikan dirinya sendiri.

4. Hambatan Emosional
Hambatan emosional juga menjadi salah satu dampak dari kecemasan sosial. Hal ini setidaknya terdiri dari dua hal. Pertama, adalah bahwa kecemasan sosial berpengaruh pada motivasi individu untuk melakukan interaksi sosial.
Semakin tinggi tingkat kecemasan, maka ia akan semakin enggan untuk melakukan interaksi. Kondisi ini akan memperburuk situasi sebab secara perlahan individu tersebut akan merasa terisolasi.
Kedua, individu dengan kecemasan sosial berpeluang menampilkan ekspresi emosi yang kemudian menghambat pelaksanaan fungsi sosialnya. Misalnya ia tiba-tiba menangis. Bagi orang lain, tingkah lakunya mungkin terjadi tanpa sebab. Padahal, gangguan yang ia alami adalah alasan kenapa tiba-tiba menangis.
Ekspresi emosi tersebut tentu menjadi gangguan dalam proses bersosialisasi. Sebab, orang lain juga tidak dapat mengerti mengapa seseorang menampilkan ekspresi yang mungkin tidak relevan dengan situasi yang ada.
5. Keterampilan Sosial yang Minim
Dampak gangguan kecemasan sosial selanjutnya adalah sulit mengembangkan keterampilan sosial. Terdapat beberapa jenis keterampilan sosial yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Antara lain keterampilan dalam berkomunikasi. Misalnya seperti berbagi dan mendengarkan. Tak hanya itu, keluwesan ketika terlibat dan berkontribusi dalam sebuah kerjasama juga tak kalah penting. Keterampilan sosial ini perlu dilatih agar individu merasa mudah dan nyaman ketika masuk dalam sebuah setting lingkungan sosial.
Pada orang dengan kecemasan sosial, keterampilan ini sulit untuk berkembang. Rasa takut dan kuatir yang berlebihan akan membatasi individu untuk mencoba.
Selain itu, ia mungkin sudah sibuk dan kelelahan dengan berbagai pikiran negatifnya. Misalnya, bagaimana jika lawan bicara tidak menyukainya, atau dia salah dalam mengatakan sesuatu.
6. Rendahnya Kualitas Relasi Sosial Secara Keseluruhan
Terakhir adalah bahwa gangguan kecemasan sosial dapat menurunkan kualitas relasi sosial secara keseluruhan. Hal ini tidak lain adalah karena individu yang mengalaminya sulit untuk menjalin dan memperdalam kualitas hubungan dengan sesama.
Individu dengan gangguan kecemasan mungkin banyak memiliki kecurigaan dan pikiran mengganggu lainnya. Akibatnya, ia sulit untuk percaya bahwa ia akan baik-baik saja dalam sebuah hubungan.
Rendahnya kualitas relasi membuat orang dengan gangguan kecemasan juga sulit untuk mendapatkan dukungan sosial yang ia butuhkan.
Apakah Social Anxiety Disorder Bisa Sembuh?
Setelah memahami signifikannya dampak gangguan kecemasan sosial pada kehidupan sosial seseorang, kita mungkin mulai bertanya how to deal with anxiety? Kabar baiknya, kondisi ini dapat diperbaiki.
Walaupun setiap kasus akan membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk pulih, gangguan kecemasan dapat diredakan. Meminta bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater akan menjadi langkah pertama untuk mengatasi dampak gangguan kecemasan sosial.
Walaupun setiap kasus akan membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk pulih, gangguan kecemasan dapat diredakan.
Referensi
Hashempour, Sara, et al (2014) The Effect of Anxiety and Emotional Intelligence on Students’ Learning Process. Journal of Education & Social Policy, Vol. 1, No. 2.
Nawaz, Dawood, et al (2021) Impact of Anxiety on Self-esteem, Self-concept and Academic Achievement among Adolescent. xIlkogretim Online – Elementary Education Online; Vol 20 (Issue 1): pp. 3458-3464.
Sasagawa, Satoko, et al (2022) Relationship between Social Anxiety Symptoms and Behavioral Impairment in Adolescents: The Moderating Role of Perfectionism and Learning Motivation. European Journal of Education and Psychology, Vol. 15, No. 2 (Page. 79-96).
Wu, Tingting, et al (2013) The Impact of Anxiety on Social Decision-Making: Behavioral and Electrodermal Findings. Social Neuroscience, Vol. 8, Issue 1. HHS Public Access.
*This article is reviewed by Ganda M. Y. Simatupang, M. Psi., Psikolog