Sub Topik
Depresi sebagai Gangguan Suasana Hati

Depresi merupakan suatu tipe gangguan yang ditandai dengan gangguan pada mood atau suasana hati. Mood adalah kondisi perasaan yang terus ada dan mewarnai kehidupan psikologis seseorang.
Mood: Normal Vs. Depresi
Setiap orang pasti pernah mengalami perubahan mood. Biasanya perubahan itu cepat berlalu dan tidak cukup parah. Selain itu, perubahan mood yang terjadi tidak mempengaruhi gaya hidup atau kemampuan seseorang untuk berfungsi secara normal dalam kehidupan sehari-hari.
Namun individu dengan depresi (mood disorder) mengalami gangguan mood yang luar biasa parah, berlangsung dalam waktu yang lama dan mengganggu kemampuan mereka untuk berfungsi secara normal dalam memenuhi tanggung jawab dalam kehidupannya.
Apa Gejala Awal Depresi?
Menurut DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder) orang yang mengalami depresi mengalami salah satu di antara mood depresi (merasa sedih, putus asa, atau terpuruk) dan kehilangan minat atau rasa senang dalam berbagai aktivitas selama paling sedikit 2 minggu.
Individu yang mengalami depresi menunjukkan perasaan sedih terus menerus, menghindari kontak sosial, tidak memiliki motivasi lagi untuk menjalani kehidupan, selalu merasa bahwa dirinya tidak berharga. Ini dapat memicu individu melakukan tindakan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
Orang Depresi dari Sudut Pandang Orang Lain
Apabila gangguan depresi terjadi dalam jangka panjang, dapat memunculkan anggapan bahwa orang yang mengalami depresi sebagai pemurung, penyendiri, sensitif, anti-sosial, pemalas, sering tidak masuk sekolah atau kerja, sulit berkonsentrasi, dan lambat dalam menjalankan tugas sehari-hari. Ini disebabkan karena orang yang mengalami depresi kehilangan minat hampir di semua aspek kehidupan.
Tingkah Laku Orang Depresi Dipengaruhi Distorsi Pikiran
Tingkah laku orang depresi bisa dilihat dari cara berpikir yang negatif mengenai diri dan lingkungan. Mereka mengalami distorsi kognitif sehingga memiliki keyakinan negatif tentang diri sendiri dan dunia secara umum.
Akibatnya mereka lebih sensitif dalam menjalani kehidupan. Bagi mereka, kegagalan atau kekecewaan dalam hidup adalah refleksi ketidakberdayaan dan ketidakmampuan mereka. Kekecewaan kecil atau kegagalan pribadi kemudian dibesar-besarkan melampaui porsi yang wajar. Orang dengan depresi cenderung membesar-besarkan kekurangan mereka dan cenderung berfokus pada bagian negatif dari peristiwa yang dialaminya.
Apakah Orang Depresi Selalu Sedih?
Salah satu ciri khas depresi adalah munculnya perasaan sedih. Namun sedih pada gangguan depresi berbeda dari sedih yang normal.
Perasaan Sedih yang Normal
Sedih adalah emosi yang muncul karena dipicu oleh peristiwa atau pengalaman yang tidak menyenangkan. Seseorang mengalami sedih karena sebab yang jelas. Misalnya karena kehilangan orang yang dicintai, kekecewaan, atau peristiwa yang tidak menyenangkan lainnya.
Perasaan sedih tersebut tidak sampai berlarut-larut. Sedih bisa hilang dengan berjalannya waktu atau dengan melakukan aktivitas positif. Perasaan sedih yang normal tidak mengganggu fungsi seseorang baik secara personal atau sosial.
Perasaan Sedih pada Gangguan Depresi
Sedangkan sedih yang menjadi ciri khas gangguan depresi adalah perasaan sedih berlebihan atau bahkan ekstrem (mood yang depresi). Kesedihan tersebut memunculkan perasaan tidak berharga, tidak punya semangat untuk menjalani kehidupan, putus asa, murung, muram, menghindar dari orang lain, serta menangis hampir setiap hari dan sepanjang waktu. Perasaan sedih dan tingkah laku menangis ini juga penyebabnya tidak selalu jelas.
Sedih yang menyertai ciri gangguan depresi berlangsung cukup lama dan mempengaruhi cara berpikir, emosi, dan perilaku seseorang sehingga mengganggu kemampuan orang tersebut untuk berfungsi secara normal dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Sedih yang menyertai ciri gangguan depresi berlangsung cukup lama dan mempengaruhi cara berpikir, emosi, dan perilaku seseorang sehingga mengganggu kemampuan orang tersebut untuk berfungsi secara normal dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Ciri-Ciri Depresi yang Tampak pada Aktivitas Sehari-hari
Ciri-ciri depresi akan tampak pada aktivitas sehari-hari. Ini terjadi karena depresi membuat seseorang mengalami perubahan emosional, perubahan dalam motivasi, perubahan dalam fungsi dan perilaku motorik, serta perubahan pada kognitifnya.
Perubahan pada Aspek Emosional
Perubahan aspek emosional merupakan salah satu yang pertama terjadi. Pada sebagian orang, aspek ini lebih mudah untuk dikenali. Ciri-ciri yang tampak pada aktivitas sehari-hari adalah:
- Orang yang mengalami depresi berada pada perasaan terpuruk, sedih, dan muram yang terus-menerus hampir sepanjang hari
- Menangis hampir sepanjang hari tanpa sebab yang jelas
- Perasaan sensitif, mudah marah, dan tersinggung tanpa sebab yang jelas
Perubahan dalam Motivasi
Orang dengan gangguan depresi juga kehilangan motivasi untuk melakukan berbagai hal dalam hidup mereka. Ciri-ciri yang tampak pada aktivitas sehari-hari pada aspek motivasi adalah:
- Tidak memiliki semangat hidup, sering izin tidak masuk sekolah atau kerja
- Terjadi penurunan produktivitas, misalnya pekerjaan atau tugas sekolah tidak selesai dikerjakan atau terbengkalai
- Prestasi menurun di semua bidang atau pelajaran
- Tidak mau lagi melakukan kegiatan yang menjadi hobi atau kesenangannya
- Kesulitan untuk memulai kegiatan di pagi hari, bahkan sampai kesulitan untuk bangun dari tempat tidur
- Suka menyendiri dan dengan sengaja menjauhi keluarga, teman, atau lingkungan
- Tidak mempunyai minat menjalin hubungan atau interaksi dengan orang lain.
Perubahan dalam Fungsi dan Perilaku Motorik
Perubahan pada aspek motivasi juga mempengaruhi energi orang dengan gangguan depresi. Pada akhirnya, ini mempengaruhi gerak-gerik mereka. Ciri-ciri yang tampak pada aktivitas sehari-hari adalah:
- Bergerak dan berbicara lebih perlahan dari biasanya
- Perubahan pada kebiasaan tidur, menjadi sulit tidur (insomnia) atau kebanyakan tidur (hipersomnia) hampir sepanjang hari
- Perubahan dalam selera makan, makan yang terlalu banyak atau makan terlalu sedikit
- Perubahan berat badan karena terlalu banyak makan atau kehilangan berat badan (5% lebih dari berat badan hilang dalam sebulan) karena makan terlalu sedikit tanpa adanya tujuan untuk diet
- Terjadinya penurunan kualitas pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
Perubahan Kognitif
Depresi seringkali melibatkan ketidakseimbangan kimiawi di otak. Selain itu, depresi bisa mengubah struktur dan cara kerja otak. Tidak heran jika depresi juga mempengaruhi berbagai fungsi berpikir. Ciri-ciri yang tampak pada aktivitas sehari-hari adalah:
- Kesulitan berkonsentrasi dan berpikir jernih sehingga tugas atau pekerjaan banyak yang salah dikerjakan
- Berpikir negatif tentang masa depan, merasa dirinya tidak pantas hidup, dan berpikir masa depannya akan selalu suram dan gagal
- Memiliki perasaan bersalah yang berlebihan tentang masa lalu secara terus-menerus dan hampir sepanjang hari
- Merasa dirinya tidak berharga dan tidak pantas untuk hidup sehingga memicu tindakan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri
Berapa Lama Efek Depresi?
Depresi dianggap sebagai gangguan bila terjadi selama kurang lebih dua minggu berturut-turut. Ini juga merupakan rentang waktu yang menunjukkan terjadinya perubahan aktivitas sehari-hari.
Faktor yang mempengaruhi Lamanya Depresi
Banyak faktor yang mempengaruhi berapa lama efek depresi yang dialami oleh individu. Beberapa di antaranya adalah usia, genetik, ekonomi, gender, dukungan sosial, dan pengobatan yang dilakukan.
Jenis Kelamin dan Durasi Depresi
Menurut penelitian, wanita mengalami depresi lebih lama dibandingkan pria. Wanita sekitar dua kali lebih mungkin dibandingkan pria mengalami gangguan depresi mayor. Risiko depresi yang lebih besar pada wanita dimulai pada masa remaja awal (usia 13 sampai 15) dan bertahan setidaknya hingga usia paruh baya.

Gaya Coping Pria dan Wanita terhadap Depresi
Salah satu penyebab perbedaan lamanya efek depresi tersebut adalah perbedaan gaya coping antara pria dan wanita. Pria cenderung mengalihkan pikiran saat mereka depresi dengan melakukan kegiatan yang mereka nikmati. Sementara itu, wanita cenderung duduk di rumah saat depresi dan berpikir tentang perasaan mereka dan kemungkinan penyebabnya.
Meskipun demikian, merenung tidak terbatas pada wanita saja. Baik pria maupun wanita yang merenung secara berlebihan saat mereka sedih lebih cenderung untuk menderita depresi berkepanjangan dibandingkan yang tidak terlalu suka merenung.
Depresi Berpengaruh pada Kehidupan Sehari-hari
Depresi membuat seseorang hampir tidak berminat untuk menjalankan kehidupan, diliputi rasa putus asa yang mendalam, dan tidak punya self-esteem (harga diri) yang positif. Mereka mengalami distorsi pikiran sehingga membesar-besarkan kegagalan dan fokus pada hal yang negatif.
Depresi membuat seseorang hampir tidak berminat untuk menjalankan kehidupan, diliputi rasa putus asa yang mendalam, dan tidak punya self-esteem (harga diri) yang positif.
Gangguan depresi bisa berbahaya dan berdampak pada kehidupan sehari-hari sehingga orang yang mengalaminya harus segera mendapatkan penanganan profesional.
Referensi
American Psychiatric Association. (2022). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition Text Revision (DSM-5-TR).
Jeffrey S. Nevid., Spencer A. Rathus., Beverly Greene. (2014). Abnormal Psychology In A Changing World, Nint Edition. Pearson Education, Inc. United States of America.
Gregory J. Feist, PhD., Tomi-Ann Roberts, PhD. (2021). Theories of personality, Tenth edition. McGraw-Hill Education. New York, NY 10121. https://yankes.kemkes.go.id
*This article is reviewed by Ganda M. Y. Simatupang, M. Psi., Psikolog