
Tentu mudah menyepakati bahwa bullying atau perundungan berdampak negatif pada prestasi akademik siswa di sekolah. Banyak penelitian yang mendukung hal ini. Namun, sebenarnya bagaimana bullying mempengaruhi hasil belajar siswa? Serta siapa saja yang merasakan dampak negatif ini?
Ada berbagai penelitian yang membahas akibat bullying secara akademis dan hasilnya cukup menarik. Ternyata, dampak negatif bullying tidak hanya dirasakan oleh siswa yang menjadi korban, tetapi juga pelaku.
Dampak Negatif Bullying pada Akademik Siswa
Performa akademik siswa dipengaruhi oleh lingkungan tempat belajar. Lingkungan sekolah yang kondusif akan mendukung siswa untuk berkonsentrasi sehingga lebih mudah menampilkan performa akademik yang memuaskan.
Lingkungan sekolah yang kondusif akan mendukung siswa untuk berkonsentrasi sehingga lebih mudah menampilkan performa akademik yang memuaskan.
Di lain pihak, beberapa hal dapat membuat lingkungan sekolah menjadi tempat yang tidak kondusif untuk belajar. Salah satunya adalah bullying.
Bullying membuat suasana sekolah menjadi tidak nyaman sehingga mengganggu proses belajar. Pada akhirnya, ini akan berdampak negatif terhadap capaian akademik siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Al-Raqqad, et al (2017) membahas tentang hal ini. Dampak negatif bullying pada performa akademik bertanggung jawab atas 19% perubahan capaian akademik oleh korban bullying, dan 3.8% pada pelaku.
Baik dampak bullying secara umum maupun akademik, siswa yang menjadi korban selalu mengalami akibat yang paling merugikan.
Dampak Bullying pada Prestasi Akademik Siswa Korban
Berikut ini adalah beberapa dampak negatif tindakan perundungan yang dialami oleh siswa yang menjadi korban. Beberapa dampak ini dapat berujung pada penurunan prestasi secara akademik.
#1 Lingkungan Negatif
Rusteholz, et al (2021) mencatat bahwa perundungan telah menciptakan lingkungan yang tidak kondusif untuk kegiatan belajar. Hal ini terutama dirasakan oleh siswa yang menjadi korban. Mereka melaporkan adanya kesulitan konsentrasi yang signifikan, perasaan tidak aman, hingga stres, dan kecemasan.
Tekanan secara psikis membuat siswa mengalami kendala dalam proses penerimaan materi belajar. Akibatnya, nilai-nilai mereka mengalami penurunan.
#2 Pengaruh pada Tingkat Absensi
Siswa yang menjadi korban perundungan diketahui melaporkan jumlah absensi atau ketidakhadiran yang meningkat (Al-Raqqad, et al 2017). Kemungkinan pertama adalah mereka mengalami cedera fisik sebagai akibat dari perundungan tersebut.
Sedangkan kemungkinan berikutnya adalah mereka mengalami gejala psikosomatis seperti sakit kepala atau perut akibat tekanan psikis yang diterimanya. Kemungkinan lainnya adalah mereka berusaha menghindar dari lingkungan sekolah yang sudah dirasa tidak aman.
Tingginya tingkat absensi tentu merugikan bagi proses belajar. Inilah yang kemudian mengakibatkan penurunan prestasi akademik.
#3 Menurunkan Keterlibatan dalam Komunitas
Al-Raqqad, et al (2017) mencatat bahwa siswa yang menjadi korban perundungan di sekolah merasakan keterpisahan dari lingkungan sekolah. Korban perundungan cenderung menarik diri sehingga terjadi penurunan tingkat keterlibatan siswa dalam komunitas.
Rasa keterpisahan ini membuat siswa tidak merasakan kesejahteraan dalam setiap pengalamannya di sekolah. Padahal, relasi dengan teman adalah hal yang penting, terutama pada usia remaja (Arnarsson, et al, 2018).
Tak heran, ini yang kemudian berkontribusi membuat capaian nilai akademik jadi memburuk.
#4 Menurunkan Kepatuhan pada Norma Sekolah
Di lingkungan sekolah, efek bullying pada remaja juga membuat korban menjadi kurang patuh pada norma sekolah (Al-Raqqad, et al 2017). Hal ini disebabkan karena mereka berusaha untuk menghindari situasi yang membuat mereka tidak nyaman. Artinya, mereka berusaha menghindari kejadian perundungan.
Sebagai contoh adalah sering datang terlambat ke sekolah. Perilaku ini muncul sebagai manifestasi dari upaya untuk menghindari lingkungan sekolah di mana ia menerima perundungan.
Pelanggaran terhadap norma membuat siswa yang menjadi korban harus menerima konsekuensi tertentu. Hal ini tentu menjadi tambahan beban yang berdampak pada prestasi akademisnya.
Dampak Bullying pada Prestasi Akademik Siswa Pelaku
Tidak hanya pada korban, akibat bullying secara akademis juga dialami oleh siswa yang menjadi pelaku. Beberapa hal berikut ini akan menjelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi.
#1 Menikmati Kekuasaan dan Dominasi
Rusteholz, et al (2021) menyebutkan bahwa siswa yang menjadi pelaku perundungan di sekolah menikmati kekuasaan dan dominasi yang ia lakukan. Mereka mengalami fokus yang keliru dalam tujuannya untuk pergi ke sekolah.
Penurunan capaian akademik pada pelaku memang tidak separah yang dialami oleh korban. Walau demikian, karena fokus utama pelaku teralihkan oleh kekuasaan dan dominasi, mereka tidak berkonsentrasi penuh pada pelajaran. Akibatnya, prestasi belajar mereka juga tidak optimal.

#2 Memiliki Permusuhan dengan Lingkungan Sekolah
Pelaku perundungan kemungkinan telah mengembangkan tingkat permusuhan tertentu dengan lingkungan sekolah. Rusteholz, et al (2021) mengatakan bahwa kemungkinan ini adalah bentuk manifestasi atas kondisi keluarga mereka.
Adanya permusuhan tentu berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang tidak kondusif. Lingkungan belajar yang tidak kondusif lalu berdampak negatif pada prestasi akademik siswa pelaku.
#3 Rendahnya Motivasi Belajar
Al-Raqqad, et al (2017) menyebutkan bahwa siswa yang menjadi pelaku bullying kehilangan minat terhadap sekolah dan memiliki motivasi belajar yang rendah. Kemungkinan mereka justru lebih tertarik melakukan hal lain. Misalnya seperti tindakan perundungan yang menurut mereka lebih dapat dinikmati.
Kurangnya minat dan rendahnya motivasi belajar tentu berpengaruh langsung pada proses belajar yang mereka ikuti. Akibatnya, prestasi belajar mereka menjadi tidak memuaskan.
Meminimalkan Dampak Bullying di Sekolah
Satu-satunya cara meminimalkan dampak perundungan di sekolah adalah menghentikan perundungan itu sendiri. Namun, caranya tentu tak semudah menggerakkan kampanye stop bullying saja.
Jung (2018) mengusulkan program untuk menghentikan dan mengantisipasi terjadinya praktik perundungan di sekolah. Program ini terdiri dari intervensi langsung yang melibatkan semua pihak, yaitu guru, manajemen sekolah, dan orang tua.
Sedangkan untuk kasus yang berat, mungkin perlu melibatkan tenaga profesional. Misalnya seperti siswa yang mengalami masalah psikis sebagai dampak bullying.
Menyimpulkan Dampak Bullying pada Performa Akademik
Akibat bullying secara akademik dialami oleh korban maupun pelaku, walaupun korban mengalami penurunan prestasi yang lebih signifikan. Pada korban, penurunan prestasi akademik siswa terjadi karena lingkungan negatif yang mengganggu konsentrasi, meningkatnya absensi, menurunnya keterlibatan dalam komunitas, dan terjadinya pelanggaran terhadap norma sekolah.
Akibat bullying secara akademik dialami oleh korban maupun pelaku, walaupun korban mengalami penurunan prestasi yang lebih signifikan.
Sedangkan dari sisi siswa pelaku, terdapat setidaknya tiga faktor yang menjadi penyebab turunnya prestasi akademik. Antara lain adalah mereka lebih menikmati dominasi dan kekuasaan daripada belajar, permusuhan yang mengganggu konsentrasi belajar, dan rendahnya minat serta motivasi belajar.
Pada akhirnya, menghentikan tindakan perundungan membutuhkan keterlibatan yang serius antara guru, manajemen sekolah, serta dukungan orang tua siswa. Sedangkan pada kasus tertentu yang dirasa berat, sebaiknya melibatkan profesional seperti psikolog dapat menjadi pilihan bijak untuk mengatasi dampak bullying.
Referensi
Al-Raqqad, Hana Khaled, et al (2017) The Impact of School Bullying On Students’ Academic Achievement from Teachers Point of View. International Education Studies; Vol. 10, No. 6. Canadian Center of Science and Education. ISSN 1913-9020 E-ISSN 1913-9039.
Arnarsson, Arsaell, et al (2018) The Problem with Low-Prevalence of Bullying. International Journal of Environmental Research and Public Health, 15(7): 1535. doi: 10.3390/ijerph15071535
Jun, Youn Ah (2018) What Makes Bullying Happen in School? Reviewing Contextual Characteristics Surrounding Individual and Intervention Programs on Bullying. Elementary Education Online, 2018; 17(1): dy. 1-6.
Rusteholz, Gisela, et al (2021) Impact of Bullying on Academic Performance, A Case Study for The Community in Madrid. IEB Working Paper. SSRN Electronic Journal. DOI:10.2139/ssrn.3785919
*This article is reviewed by Ganda M. Y. Simatupang, M. Psi., Psikolog