Sub Topik

Walaupun dampak bullying lebih sering terdengar di kalangan remaja, orang dewasa juga bisa mengalaminya. Jika penurunan prestasi belajar merupakan salah satu dampak bullying pada siswa, lantas apa dampak bullying saat dewasa?
Pengertian Bullying
Bullying merupakan suatu perilaku agresif yang dilakukan secara berulang. Para pelaku bullying sering menargetkan orang yang lebih muda atau lebih kecil dari mereka, atau yang termasuk dalam kelompok minoritas. Bullying dapat menimbulkan bahaya atau tekanan pada korban, seperti bahaya fisik, psikologis, sosial, atau pendidikan.
Bullying dan Efeknya pada Psikologi dan Kesehatan Orang Dewasa
Baru-baru ini, drama korea berjudul The Glory menuai beragam komentar dari kalangan netizen. Drama ini menceritakan tentang balas dendam seorang korban bullying di masa sekolah terhadap para pelaku bullying. Meskipun peristiwa bullying telah terlewati, korban tetap merasakan dampak negatifnya hingga dewasa.
Efek Bullying Terhadap Psikologis Orang Dewasa
Bullying (dalam Bahasa Indonesia disebut perundungan) dapat memberikan dampak negatif yang bersifat jangka panjang terhadap kondisi psikologis individu. Selain itu, individu yang dirundung digambarkan sebagai orang yang menarik diri, tidak tegas, mudah marah secara emosional, dan kurang memiliki pemahaman emosional dan sosial.
Hasil riset menunjukkan bahwa bullying menyebabkan individu mengalami sejumlah masalah kejiwaan seperti gangguan kecemasan, depresi, PTSD, gangguan kecemasan sosial, gangguan makan, dan penyalahgunaan obat-obatan (deLara, 2019).
Dalam penelitian milik deLara (2019), mayoritas orang dewasa yang pernah dirundung menyatakan bahwa mereka terus mengalami rasa malu yang mendalam, cemas, dan depresi. Selain itu, individu yang dirundung juga ditemukan memiliki keinginan untuk bunuh diri dan memiliki harga diri yang rendah (low self-esteem).
Efek Bullying Terhadap Kesehatan Fisik Orang Dewasa
Individu yang dirundung karena berat badan dan bentuk tubuh dilaporkan menderita masalah makan seperti anoreksia atau bulimia. Selain itu, mereka juga mengalami masalah citra tubuh dan menunjukkan pola makan yang tidak sehat.
Lebih lanjut, korban bullying juga dilaporkan memiliki kondisi kesehatan fisik yang buruk seperti nyeri tubuh dan sakit kepala yang parah. Saat menderita suatu penyakit, mereka lebih lambat untuk pulih. Selain itu, mereka cenderung memiliki perilaku merokok secara.
Dirundung di Masa Kanak-Kanak: Dampak Bullying Terhadap Orang Dewasa
Hasil riset menunjukkan bahwa bullying memiliki dampak jangka panjang pada kehidupan seseorang. Meskipun bullying telah berhenti, dampak yang dirasakan tetap bertahan dalam waktu yang lama, bahkan hingga dewasa. Orang dewasa yang mengalami bullying di masa kanak-kanak tidak hanya berisiko mengalami masalah psikologis, sosial, dan kesehatan saja, tetapi juga pendidikan, finansial, dan perubahan aktivitas otak dan hormon.
Orang dewasa yang mengalami bullying di masa kanak-kanak tidak hanya berisiko mengalami masalah psikologis, sosial, dan kesehatan saja, tetapi juga pendidikan, finansial, dan perubahan aktivitas otak dan hormon.
Dampak Jangka Panjang Bullying pada Orang Dewasa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak bullying bertahan hingga dewasa. Dirundung oleh teman sebaya semasa sekolah memiliki dampak yang lebih besar pada kesehatan mental di masa dewasa. Dampaknya diperkiran lebih signifikan daripada dirundung saat dewasa.
Hal ini dikarenakan pengalaman masa kanak-kanak turut mempengaruhi pembentukan karakter saat mereka menjadi orang dewasa nantinya. Hal yang sama juga berlaku pada pengalaman bullying. Perundungan yang terjadi di masa kanak-kanak ikut mempengaruhi pola pikir masa depan, termasuk cara memandang diri sendiri dan orang lain.
Dampak Bullying terhadap Kehidupan Sosial Orang Dewasa
Rasa percaya merupakan salah satu kunci untuk membangun sebuah hubungan. Masalahnya individu yang dirundung sulit untuk mempercayai orang lain. Pengalaman bullying di masa kanak-kanak menghambat kemauan dan kemampuan mereka untuk terlibat lebih jauh dalam hubungan sosial. Adanya perasaan tidak berdaya sebagai anak-anak memicu rasa kurang percaya pada orang lain. Selain itu, mereka memiliki ketakutan dan prasangka atas suatu hubungan.
Lebih lanjut, individu yang dirundung mengembangkan mekanisme perlindungan dengan tidak membiarkan diri mereka dekat dengan siapa pun. Mereka tampak menyenangkan dan ramah di depan orang lain, tetapi sebenarnya mereka tidak benar-benar terbuka. Mekanisme lain yang juga digunakan adalah mengisolasi dan menutup diri secara emosional dari orang lain.
Dampak Bullying terhadap Kondisi Pendidikan dan Finansial Orang Dewasa
Bullying diketahui dapat memprediksi kondisi pendidikan dan finansial seseorang di masa dewasa. Individu yang dirundung ditemukan memiliki kondisi pendidikan dan finansial yang rendah dibandingkan dengan individu yang tidak dirundung.
Dampak Bullying terhadap Otak Orang Dewasa
Perilaku bullying dapat mengakibatkan perubahan respons fisiologis terhadap stress, mempengaruhi ukuran epigenome (modifikasi ekspresi genetika), dan mengubah respons kognitif terhadap situasi yang mengancam. Misalnya kewaspadaan yang berlebihan terhadap isyarat permusuhan. Ini membuat orang tersebut merasakan ancaman dari orang lain walaupun sebenarnya ancaman tersebut tidak nyata.
Selain itu, terdapat perubahan aktivitas sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal dan respons kortikal yang dapat meningkatkan risiko berkembangnya masalah kesehatan mental, meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, hingga mengganggu respons imun.
Melepaskan Dampak Bullying di Dewasa: Cara Merawat Diri Sendiri
Ketika seseorang pernah dirundung saat kecil, dampak psikologis yang dirasakan bisa bertahan sampai mereka tumbuh dewasa. Jika Anda pernah mengalami bullying dan pengaruhnya masih terasa hingga kini, di bawah ini terdapat beberapa cara yang dapat membantu Anda mengatasi efeknya.
Akui Bullying yang Pernah Terjadi di Masa Lalu
Korban bullying sering menghabiskan waktu bertahun-bertahun untuk menyangkal dan mengabaikan bullying yang pernah terjadi di masa lalu. Mereka bahkan berpura-pura pengalaman tersebut tidak pernah terjadi. Mereka mungkin merasa bersalah, malu, dan menyalahkan diri sendiri. Kadang mereka berpikir bahwa jika mereka berbeda atau berusaha lebih keras, bullying tidak akan terjadi. Jika Anda memiliki kecenderungan yang sama, maka Anda perlu berhenti menyangkal pengalaman bullying di masa lalu. Satu-satunya cara untuk memulai proses penyembuhan adalah dengan menyadari bahwa perundungan pernah terjadi dan itu bukan salah Anda.
Prioritaskan Kesehatan dan Pemulihan
Seperti yang telah disebutkan di atas, bullying dapat berpengaruh terhadap kondisi fisik dan psikologis individu. Tentunya dibutuhkan keahlian para profesional untuk mengenali efek somatis dari bullying. Oleh karena itu, berkonsultasilah dengan dokter dan ikuti rekomendasi untuk penanganan selanjutnya.
Dapatkan Kembali Kendali di Masa Dewasa
Perasaan tidak berdaya dan tidak memiliki kekuatan saat dirundung dapat terbawa hingga dewasa. Akibatnya, Anda berisiko menjalani hidup sebagai korban dalam jangka waktu yang lama. Sadarilah bahwa meskipun Anda tidak dapat mengontrol apa yang terjadi, Anda dapat mengontrol reaksi Anda.
Mulailah pemulihan Anda dengan mengendalikan pikiran, emosi, dan tindakan Anda. Penting juga untuk menyadari bahwa Anda memiliki pilihan tentang bagaimana menjalani hidup dengan sehat. Jika dirasa perlu, ikuti pelatihan dan konseling terkait berbagai keterampilan hidup tersebut.

Kenali Value dan Worth
Bullying dapat menyebabkan individu kehilangan rasa percaya diri dan harga diri karena dimanipulasi oleh pelaku. Tolak kebohongan yang dikatakan pelaku tentang Anda dan carilah diri Anda yang sebenarnya. Fokus untuk belajar mengenali diri Anda. Untuk memulai, tulislah di jurnal tentang kelebihan diri Anda. Fokuslah pada kelebihan Anda alih-alih mendengarkan kebohongan pelaku bullying tentang Anda.
Hindari Mengisolasi Diri Sendiri
Sering kali individu yang dirundung memilih untuk mengasingkan diri dan mencoba mengatasi konsekuensi bullying sendirian. Padahal sebagian besar pemulihan dari bullying adalah dengan mempertahankan teman, keluarga, dan orang terdekat sebagai support system. Karena itu, buka kembali komunikasi dengan orang-orang terdekat dan bangun hubungan yang positif. Selain itu, jangan ragu untuk meminta mereka memberikan dukungan selama Anda menjalani pemulihan.
Fokus Pada Pertumbuhan Pribadi
Identifikasi area mana yang perlu tumbuh. Misalnya, apakah Anda perlu membangun harga diri atau menjadi lebih asertif? Lebih lanjut, Anda juga dapat memperoleh manfaat dari belajar menetapkan batasan, mengikuti kelas bela diri, atau bergabung dengan klub kesehatan. Buat daftar area yang ingin Anda tingkatkan atau ubah.
Yang terbaik adalah buatlah daftar ini sendiri daripada meminta pendapat orang lain. Dengan cara ini, Anda akan menyadari perubahan yang perlu Anda buat. Namun jika Anda kesulitan mengidentifikasi kelemahan Anda, tanyakan kepada teman dekat atau anggota keluarga apa yang mereka ketahui.
Menghilangkan Dampak Bullying Butuh Waktu
Bullying yang terjadi di masa kanak-kanak atau remaja bisa mempengaruhi kondisi psikologis, sosial, dan fisik seseorang di masa dewasa. Efek negatifnya bahkan lebih besar daripada pengalaman bullying di masa dewasa. Untungnya, situasi ini bukan tanpa jalan keluar. Dampak bullying pada orang dewasa dapat diatasi dengan cara mengakui pengalaman tersebut benar terjadi, membangun support system yang dapat mendukung selama masa pemulihan, dan berkonsultasi pada profesional untuk rencana penanganan yang lebih efektif.
Dampak bullying pada orang dewasa dapat diatasi dengan cara mengakui pengalaman tersebut benar terjadi, membangun support system yang dapat mendukung selama masa pemulihan, dan berkonsultasi pada profesional untuk rencana penanganan yang lebih efektif.
Referensi
Arseneault, L. (2017). The long‐term impact of bullying victimization on mental health. World Psychiatry, 16(1), 27. https://doi.org/10.1002/WPS.20399
Copeland, W. E., Wolke, D., Angold, A., & Costello, E. J. (2013). Adult Psychiatric Outcomes of Bullying and Being Bullied by Peers in Childhood and Adolescence. JAMA Psychiatry, 70(4), 419–426. https://doi.org/10.1001/JAMAPSYCHIATRY.2013.504
deLara, E. W. (2019). Consequences of Childhood Bullying on Mental Health and Relationships for Young Adults. Journal of Child and Family Studies, 28(9), 2379–2389.
Gordon, S. (2021, October 17). The Long-Lasting Effects of Bullying. https://www.verywellfamily.com/bullying-impact-4157338#toc-long-term-effects-and-healing
Gordon, S. (2022, July 25). 10 Ways for Adults to Heal From Childhood Bullying. https://www.verywellfamily.com/10-ways-for-adults-to-heal-from-childhood-bullying-460794#toc-avoid-isolating-yourself
Wolke, D., Copeland, W. E., Angold, A., & Costello, E. J. (2013). Impact of Bullying in Childhood on Adult Health, Wealth, Crime, and Social Outcomes. Psychological Science, 24(10), 1958–1970. https://doi.org/10.1177/0956797613481608
Wolke, D., & Lereya, S. T. (2015). Long-term effects of bullying. Archives of Disease in Childhood, 100(9), 879–885. https://doi.org/10.1136/ARCHDISCHILD-2014-306667
*This article is reviewed by Ganda M. Y. Simatupang, M. Psi., Psikolog