
Andi adalah seorang recruiter di sebuah perusahaan X. Dia ditugaskan untuk mewawancarai 3 orang calon karyawan hari ini. Saat sesi wawancara berlangsung, Andi menemukan perbedaan yang menarik antar calon peserta.
Pada calon A, Andi mengamati bahwa ia menjawab pertanyaan yang diajukan dengan tenang dan tegas. Pada calon B, Andi menemukan bahwa ia terlihat gugup dan tegang saat menjawab pertanyaan yang diajukan. Sedangkan pada calon C, Andi melihat bahwa calon ini terlihat gugup dan tegang, serta jawaban yang diberikan pun terbata-bata. Selain itu, kedua tangannya tampak berkeringat dan gemetar.
Dari contoh tiga calon karyawan di atas, seringkali kita beranggapan calon karyawan B dan C sama-sama mengalami kecemasan. Anggapan ini tidaklah salah. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu diluruskan agar kita semua mendapatkan pemahaman yang menyeluruh terkait mengapa perilaku yang ditunjukkan karyawan B dan C berbeda meskipun penyebab cemas yang dirasakan sama.
Definisi Kecemasan
Menurut American Psychological Association, atau biasa disingkat APA, kecemasan merupakan sebuah emosi berupa rasa takut yang dirasakan individu ketika menghadapi kejadian yang berbahaya atau malapetaka di masa yang akan datang.
Sedangkan menurut Oxford Dictionary, kecemasan merupakan sebuah perasaan khawatir, gugup, atau gelisah ketika menghadapi peristiwa yang tidak pasti di masa yang akan datang. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan merupakan sebuah perasaan yang dirasakan individu ketika akan menghadapi peristiwa yang tidak pasti dan berbahaya di masa yang akan datang.
Kecemasan merupakan sebuah perasaan yang dirasakan individu ketika akan menghadapi peristiwa yang tidak pasti dan berbahaya di masa yang akan datang
Penyebab Kecemasan
Kecemasan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor ini berakumulasi hingga menyebabkan kita merasa cemas.
Faktor Biologis
Pertama, faktor biologis. Jaringan saraf yang sangat peka akan ancaman peristiwa eksternal dapat membuat kita merasa cemas, meskipun objek yang dicemaskan tidak nyata (Psychology Today, n.d.-b).
Faktor Psikologis
Kemudian faktor yang kedua adalah faktor psikologis. Kecemasan dapat disebabkan karena adanya gabungan tekanan internal dan eksternal yang kita rasakan secara bersamaan sehingga mengakibatkan individu merasa stress dan cemas ketika akan menghadapi sesuatu yang baru dan menantang (Shri, 2010).
Faktor Sosial
Lalu faktor yang terakhir adalah faktor sosial. Pengalaman hidup yang kita rasakan di masa lalu dapat mempengaruhi sikap dan tindakan kita di masa depan. Kita mungkin merasa cemas ketika merasa tidak pasti akan masa depan, karier, kondisi kesehatan, percintaan, dan kondisi finansial (Shri, 2010).
Gangguan Kecemasan / Anxiety Disorder
Apakah Cemas Hal yang Wajar?
Kecemasan merupakan hal yang wajar kita alami ketika akan menghadapi peristiwa baru, seperti masuk perguruan tinggi, pindah pekerjaan, atau saat akan melakukan presentasi di depan kelas. Rasa cemas dapat membuat kita mengantisipasi hal yang tidak diinginkan dan mempersiapkan segala hal dengan baik di masa yang akan datang. Namun, bagaimana jika kita merasa cemas berlebih sampai mengganggu kehidupan sehari-hari?
Perkiraan Statistik Orang dengan Gangguan Kecemasan
Menurut WHO atau World Health Organization, perkiraan statistik orang yang mengalami gangguan kecemasan di seluruh dunia adalah 3.6%. Dari angka tersebut, jumlah perempuan yang mengalami gangguan lebih banyak daripada laki-laki.
Pengertian Anxiety Disorder / Gangguan Kecemasan
Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder atau biasa disebut DSM, Anxiety disorder atau gangguan kecemasan merupakan kecemasan dan ketakutan berlebihan yang dirasakan individu dalam jangka waktu yang lama (kurang lebih 6 bulan) saat akan melakukan sesuatu (APA, 2013).
Gangguan kecemasan merupakan kecemasan dan ketakutan berlebihan yang dirasakan individu dalam jangka waktu yang lama (kurang lebih 6 bulan) saat akan melakukan sesuatu
Orang yang mengalami gangguan kecemasan biasanya sulit untuk mengontrol rasa khawatir dan sulit fokus untuk menyelesaikan pekerjaannya. Mereka sering cemas dengan kehidupan sehari-hari, seperti kesehatan, keuangan, tanggung jawab pekerjaan, dan lain-lain. Intensitas dan frekuensi kecemasan yang dirasakan pun berlebihan dari cemas pada umumnya (APA, 2013).
Macam Macam Gangguan Kecemasan
Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder atau biasa disebut DSM V, Gangguan kecemasan dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya (APA, 2013):
Panic Disorder
Individu dengan gangguan ini mengalami serangan panik secara berulang pada waktu yang tidak terduga. Orang yang mengalami gangguan ini akan merasa takut karena serangan panik terjadi secara tidak pasti
Phobia
Seseorang dengan gangguan ini merasa takut yang berlebihan terhadap suatu objek, aktivitas, atau situasi tertentu.
Social Anxiety Disorder
Gangguan yang mengakibatkan seseorang merasakan ketakutan yang ekstrem ketika berinteraksi dan berada dalam lingkungan sosial.
Separation Anxiety Disorder
Individu yang mengalami gangguan ini merasa takut berada jauh dari rumah dan orang yang dicintai.
Generalized Anxiety Disorder
Gangguan ini ditandai dengan kesulitan untuk mengontrol perasaan cemas dan takut yang berlebihan akan suatu peristiwa atau kejadian tertentu (misalnya tuntutan pekerjaan atau tuntutan pendidikan).
Agoraphobia
Orang dengan gangguan ini merasa cemas atau takut ketika berada dalam situasi yang membuat mereka kesulitan untuk melarikan diri dan mendapatkan pertolongan. Situasi-situasi ini bisa terjadi di transportasi umum, ruangan terbuka (tempat parkir, pasar, jembatan), ruang tertutup (bioskop, toko, teater), berada dalam antrian atau keramaian, dan berada di luar rumah sendirian.
Kembali pada cerita di awal, jika calon pegawai A adalah orang yang bisa menyesuaikan diri dalam menghadapi sesuatu, Calon pegawai B adalah orang yang cemas namun bisa mengatasi tantangan yang sedang dihadapi. Lalu bagaimana dengan calon pegawai C? Apakah ia mengalami gangguan kecemasan?
Untuk tahu lebih lanjut, mari kita bahas perilaku yang ditunjukkan oleh calon pegawai C. Apa yang sedang dialami oleh calon pegawai C merupakan salah satu dari tanda serangan panik atau panic attack.
Serangan Panik / Panic Attack
Serangan panik atau panic attack merupakan gangguan kecemasan akut yang disebabkan oleh berbagai alasan. Panic attack bukanlah penyakit yang mengancam jiwa namun jika tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan berbagai gangguan atau masalah fisik. Pada serangan panik, sensasi kecemasan yang dirasakan individu sangat intens sehingga membuat mereka merasa seolah-olah akan mati (Karthikeyan et al., 2020).
Serangan panik terjadi karena adanya peristiwa yang dianggap menakutkan dalam kehidupan seseorang. Selain itu, serangan panik bisa muncul secara tiba-tiba. Kemunculannya yang tiba-tiba membuat individu mengubah perilaku mereka, seperti menghindari tempat yang membuat mereka merasa “tidak aman” atau sulit melarikan diri, dan membatasi aktivitas (Psychology Today, n.d.-a).

Kebanyakan orang hanya mengalami satu atau dua serangan panik dalam hidup mereka. Dan serangan panik tersebut hilang ketika situasi yang menyebabkan stress berakhir. Namun, jika seseorang terus- menerus mengalami serangan panik dan ketakutan dalam waktu yang lama, mereka mungkin memiliki gangguan panik atau panic disorder. Tapi bukan berarti setiap orang yang mengalami serangan panik akan mengalami gangguan panik atau panic disorder (NIMH, 2022).
Penyebab Serangan Panik
Penyebab utama serangan panik atau panic attack belum diketahui secara pasti. Namun serangan panik dapat dipicu oleh berbagai situasi dan kondisi, seperti gangguan mood (kecemasan atau depresi), stres akut dalam jangka waktu yang lama, masalah kesehatan fisik (seperti kondisi jantung, pernapasan, atau tiroid), dan terlalu sering mengonsumsi rokok dan obat-obatan (Psychology Today, n.d.-a).
Beberapa peneliti menganalogikan serangan panik sebagai “alarm palsu” yang terjadi karena naluri bertahan hidup terlalu sering aktif, terlalu kuat, atau gabungan keduanya. Misalnya, seseorang yang merasakan jantungnya berdebar kencang mengira ia akan mengalami serangan jantung. Hal ini dapat menyebabkan orang tersebut mengalami serangan panik yang muncul secara tiba-tiba (NIMH, 2016).
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kecemasan yang berlebihan ketika akan menghadapi sesuatu dapat memicu munculnya serangan panik. Namun, apa yang membedakan kecemasan, gangguan kecemasan, dan serangan panik?
Perbedaan Tanda Kecemasan, Gangguan Kecemasan dan Serangan Panik
Serangan panik dan kecemasan terlihat mirip. Gejala emosional serta fisik yang dimiliki pun serupa. Kita dapat mengalami kecemasan dan serangan panik secara bersamaan. Misalnya, ketika kita merasa cemas dan khawatir akan situasi yang berpotensi membuat stres, seperti presentasi penting di tempat kerja atau interview sebuah pekerjaan. Ketika situasinya muncul, kecemasan dapat berubah menjadi serangan panik (Vandergriendt, 2021).
Untuk mengetahui perbedaan kecemasan, gangguan kecemasan, dan serangan panik, dapat dilihat pada tabel di bawah ini (APA, 2013; Karthikeyan et al., 2020; Psychology Today, n.d.-a; Vandergriendt, 2021).
Tanda | Kecemasan | Gangguan Kecemasan | Serangan Panik |
---|---|---|---|
Durasi Waktu | Singkat | Lama (kurang lebih 6 bulan) | Singkat |
Berkeringat | ✓ | ✓ | ✓ |
Jantung berdebar-debar | ✓ | ✓ | ✓ |
Gemetar | x | ✓ | ✓ |
Detak jantung meningkat | ✓ | ✓ | ✓ |
Nyeri dada | x | x | ✓ |
Sesak nafas | x | ✓ | ✓ |
Mual | x | ✓ | ✓ |
Kram | x | x | ✓ |
Pusing, merasa akan pingsan | x | ✓ | ✓ |
Kesemutan atau mati rasa | x | ✓ | ✓ |
Sakit kepala | x | ✓ | ✓ |
Sakit perut | x | ✓ | ✓ |
Takut pada sesuatu yang akan terjadi | ✓ | ✓ | ✓ |
Kehilangan kendali | x | x | ✓ |
Keinginan kuat untuk melarikan diri atau menghindari situasi | x | ✓ | ✓ |
Gugup | ✓ | ✓ | ✓ |
Khawatir, gelisah | ✓ | ✓ | ✓ |
Perasaan bahwa mereka akan mati | x | ✓ | ✓ |
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kecemasan, gangguan kecemasan, dan serangan panik. Berdasarkan perbedaan tersebut, kita dapat mengetahui bahwa calon pegawai C mengalami serangan panik. yang diakibatkan oleh rasa cemas yang berlebihan.
Semoga tulisan ini dapat membantu kita mengetahui perbedaan kecemasan, gangguan kecemasan, dan serangan panik.
Referensi
APA. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorder 5th Edition (DSM-V). American Psychiatric Publishing.
Karthikeyan, V., Nalinashini, G., & Raja, E. A. (2020). A study of panic attack disorder in human beings and different treatment methods. Journal of Critical Reviews, 7 (8), 1166-1169. https://doi.org/10.31838/jcr.07.08.243
NIMH. (2022). Panic disorder: When fear overwhelms. https://www.nimh.nih.gov/health/publications/panic-disorder-when-fear-overwhelms
Psychology Today. (n.d.-a). What are panic attacks?. Retrieved April 17, 2022, from https://www.psychologytoday.com/intl/basics/anxiety/panic-attacks
Psychology Today. (n.d.-b). The causes of anxiety. Retrieved April 17, 2022, from https://www.psychologytoday.com/intl/basics/anxiety/the-causes-anxiety
Shri, R. (2010). Anxiety: Causes and management. The Journal of Behavioral Science, 5(1). https://so06.tci-thaijo.org/index.php/IJBS/article/view/2205/1843
Vandergriendt, C. (2021). What’s the difference between a panic attack and an anxiety attack? https://www.healthline.com/health/panic-attack-vs-anxiety-attack
World Health Organization. (2017). Depression and other common mental disorders: Global health estimates.
*This article is reviewed by Ganda M. Y. Simatupang, M. Psi., Psikolog