
Bipolar disorder dan narcissistic personality disorder (NPD) adalah dua gangguan yang berbeda. Walau demikian, ada kemungkinan terjadi kesalahan diagnosis terkait kedua gangguan ini. Seseorang yang sebenarnya mengalami bipolar disorder bisa didiagnosis mengalami NPD, atau sebaliknya.
Artikel ini menjelaskan secara singkat tentang bipolar disorder dan narcissistic personality disorder. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembahasan tentang persamaan serta perbedaan bipolar dan narsisistik, untuk memahami sumber terjadinya kesalahan diagnosis.
Bipolar Disorder
Para ahli yang tergabung dalam American Psychiatric Association menyebutkan bahwa bipolar disorder merupakan penghubung antara kelompok gangguan psikotik dan gangguan depresi. Bipolar disorder termasuk gangguan mental serius dan individu yang mengalaminya memiliki risiko untuk bunuh diri.
Apa Itu Bipolar Disorder?
Bipolar disorder adalah suatu gangguan mood atau suasana hati dengan gejala mania dan depresi yang muncul secara bergantian. Gangguan ini membuat seseorang merasakan emosi dengan intensitas tinggi, melebihi perasaan yang normal, dan kemunculannya tidak dapat diprediksi. Emosi orang yang mengalami bipolar disorder bisa berubah dengan sangat cepat dari kebahagiaan atau energi yang ekstrem menjadi kesedihan, kelelahan, dan kebingungan.
Bipolar disorder adalah suatu gangguan mood atau suasana hati dengan gejala mania dan depresi yang muncul secara bergantian.
Apa Saja Ciri-ciri Bipolar Disorder?
Semua individu yang mengalami bipolar disorder memiliki gejala manic episode atau hypomanic episode. Ini adalah suatu periode saat individu mengalami peningkatan suasana hati yang abnormal atau mood yang mudah gusar.
Sebagian dari mereka juga mengalami major depressive episode. Periode ini ditandai dengan mood yang depresif dan hilangnya ketertarikan akan hal-hal yang menyenangkan.
Manic/Hypomanic Episode
Manic episode dan hypomanic episode memiliki ciri-ciri yang hampir sama. Perbedaan keduanya adalah dalam rentang waktu, intensitas, dan tingkat permasalahan/gangguan.
Manic episode ditunjukkan dengan suasana hati yang meningkat dan gampang gusar. Gejala yang muncul pada periode ini antara lain adalah:
- terjadinya peningkatan aktivitas atau pergerakan motorik
- banyak bicara atau berceramah
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
- penuh dengan ide-ide atau pikiran yang berpacu
- harga diri yang mengalami peningkatan atau perasaan hebat secara tidak normal (grandiosity)
- penurunan kebutuhan akan tidur
- mudah teralihkan perhatiannya secara ekstrem
- mengejar atau melakukan suatu aktivitas secara intens yang biasanya berujung pada konsekuensi tidak menyenangkan (belanja gila-gilaan, perilaku seksual yang ceroboh)
Major Depressive Episode
Major depressive episode memiliki karakteristik yang berlawanan dari manic episode. Gejala yang muncul pada periode ini antara lain adalah:
- perasaan sedih, pesimis, atau terlalu negatif yang sifatnya menetap
- perubahan nafsu makan diikuti perubahan berat badan yang signifikan (naik maupun turun)
- insomnia (kesulitan tidur) atau tidur berlebihan
- peningkatan atau penurunan aktivitas motorik
- kelelahan

- rasa tidak berharga dan rasa bersalah
- penurunan kemampuan konsentrasi dan pengambilan keputusan
- pemikiran dan usaha untuk bunuh diri
Apa Penyebab dan Faktor Risiko Bipolar Disorder?
Para ahli menemukan bahwa penyebab dan faktor risiko dari gangguan ini bisa berasal dari genetika dan lingkungan. Berbagai gen saling berkaitan dan berkontribusi terhadap munculnya mania dan depresi. Uniknya lagi, ada kesamaan antara gen penyebab bipolar disorder dengan gen penyebab schizophrenia.
Narcissistic Personality Disorder
Orang awam mungkin lebih mengenal kata narsisme atau narsis daripada narcissistic personality disorder. Lalu, apa itu narcissistic personality disorder? Narsisme itu apa? Dan narsis itu apa?
Narsisme dan Narsis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), narsisme adalah sesuatu yang merujuk pada keadaan mencintai diri sendiri secara berlebihan. Sedangkan narsis adalah kata tidak baku yang digunakan untuk menggambarkan secara negatif tingkah laku terlalu percaya diri.
Apa itu Narcissistic Personality Disorder?
Gangguan kepribadian narsisistik atau narcissistic personality disorder adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan pola grandiosity, kebutuhan akan pemujaan, dan kurangnya empati terhadap orang lain. Kata grandiosity merujuk pada persepsi berlebihan akan kehebatan diri sendiri, atau anggapan bahwa dirinya sangat penting.
Gangguan kepribadian narsisistik atau narcissistic personality disorder adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan pola grandiosity, kebutuhan akan pemujaan, dan kurangnya empati terhadap orang lain.
Apa Saja Ciri-ciri Gangguan Kepribadian Narsisistik?
Secara umum, ciri-ciri seseorang yang mengalami gangguan kepribadian narsisistik merupakan ekspresi dari persepsi berlebihan tentang kehebatan diri mereka sendiri. Ini ditunjukkan dengan tingkah laku sebagai berikut:
- Persepsi berlebihan tentang kehebatan diri sendiri tanpa disertai bukti nyata
- Fantasi berlebihan dengan tema kesuksesan, kehebatan, kekuasaan, dan cinta yang ideal
- Yakin akan keunikan diri
- Menuntut pemujaan atau kekaguman dari orang lain
- Merasa berhak mendapatkan perlakuan istimewa
- Mengeksploitasi orang lain dalam hubungan interpersonal
- Kemampuan berempati rendah
- Merasa iri atau menganggap orang lain iri padanya
- Tingkah laku arogan, angkuh, dan sombong
Apa Penyebab Narcissistic Personality Disorder?
The American Journal of Psychiatry (AJP) menyebutkan bahwa beberapa faktor resiko secara bersama-sama dapat memicu berkembangkan sebuah kasus anoreksia, antara lain: kepribadian perfeksionis, gangguan sulit makan pada masa kanak-kanak, gejala kecemasan, dan pola asuh.
Apa Perbedaan Bipolar Disorder dan Narcissistic Personality Disorder?
Bipolar disorder dan narcissistic personality disorder tidak hanya berbeda dalam kriteria diagnosisnya saja, tetapi juga kategori, rentang waktu, dan tema besar yang mendasarinya.
Bipolar disorder dan narcissistic personality disorder tidak hanya berbeda dalam kriteria diagnosisnya saja, tetapi juga kategori, rentang waktu, dan tema besar yang mendasarinya
Gangguan Mental vs Gangguan Kepribadian
Bipolar disorder adalah suatu gangguan mental, sementara NPD adalah gangguan kepribadian. Gangguan mental biasanya memiliki karakteristik yang parah atau ekstrem dan bisa berkembang dalam waktu singkat. Sementara itu, gangguan kepribadian biasanya memiliki karakteristik yang sedang-sedang saja dan berkembang dalam jangka waktu yang sangat panjang.
Coba bandingkan bipolar disorder dan NPD berdasarkan kriteria di atas. Yang satu memiliki intensitas yang kuat, sementara yang satunya bisa muncul tanpa disadari oleh orang lain. Seseorang yang mengalami NPD juga masih bisa menjalankan fungsi sehari-hari.
Periodik vs Menetap
Bipolar disorder memiliki periode mania dan depresi yang muncul secara bergantian. Periode ini bisa berlangsung selama berhari-hari hingga berminggu-minggu. Pada NPD, ciri-ciri atau gejala yang muncul bersifat berkelanjutan atau berkesinambungan sebagai bagian menetap dari kepribadiannya.
Mood vs Persepsi Diri
Bipolar disorder adalah gangguan yang berhubungan dengan mood atau suasana hati, sementara itu NPD berhubungan dengan cara pikir yang menyimpang tentang diri sendiri. Dalam hal ini, pemikiran bahwa dirinya penting atau hebat.
Apa Persamaan Bipolar Disorder dan Narcissistic Personality Disorder?
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, walaupun keduanya adalah dua gangguan yang berbeda, tetap ada kemungkinan terjadinya salah diagnosis. Kesalahan diagnosis antara bipolar disorder dan narcissistic personality disorder bersumber dari persamaan yang ada pada keduanya.
Grandiosity
Baik bipolar disorder maupun NPD sama-sama memiliki ciri-ciri grandiosity. Pada bipolar disorder, ini muncul dalam periode mania atau manic episode. Sementara itu, grandiosity merupakan salah satu ciri utama NPD yang memang selalu ada.
Tingkah Laku Ceroboh
Pada episode mania, mood yang dirasakan individu dengan bipolar disorder mendorongnya untuk melakukan tingkah laku ceroboh dengan konsekuensi negatif atau tidak menyenangkan. Sementara itu, individu dengan NPD bisa menunjukkan tingkah laku ceroboh yang sama akibat kepercayaan diri yang berlebihan.
Bicara Berlebihan
Individu yang mengalami bipolar disorder cenderung lebih banyak berbicara pada periode mania. Sedangkan individu yang mengalami gangguan kepribadian narsisistik senang berbicara tentang kelebihan dan kehebatan diri sendiri. Dua hal ini bisa terlihat sama jika tidak diperhatikan dengan cermat.
Arti Penting Informasi dalam Menegakkan Diagnosis Bipolar dan Narsistik
Kriteria untuk mendiagnosis suatu gangguan memang cukup rumit. Seorang profesional membutuhkan informasi mendetail untuk dapat menegakkan diagnosis dengan benar. Informasi yang mereka butuhkan berupa sejarah hidup individu yang bersangkutan.
Salah Menangkap Informasi
Wawancara menjadi salah satu alat bagi psikolog atau psikiater dalam mengumpulkan data. Selama wawancara, bisa saja terjadi kesalahpahaman terkait pertanyaan yang dimaksud. Sebaliknya, psikolog atau psikiater juga bisa salah menangkap informasi yang disampaikan klien.
Persepsi dan Ingatan
Selain itu, seseorang mungkin menghayati sesuatu dengan cara yang berbeda dari orang lainnya. Penghayatan klien tentang apa yang ia alami atau rasakan bisa berbeda dengan situasi yang sebenarnya. Daya ingat juga sangat berpengaruh dalam memberikan jawaban yang akurat terkait sejarah perkembangan masalah maupun berbagai kejadian.
Waktu dan Kesabaran
Proses pengumpulan data untuk menegakkan diagnosis bisa memakan waktu. Seorang psikolog atau psikiater membutuhkan informasi sebanyak mungkin tentang sejarah hidup klien agar dapat memberikan diagnosis yang tepat. Karena itu, waktu dan kesabaran menjadi kunci penting diagnosis yang benar.
Kesimpulan: Perbedaan Bipolar dan Narsistik
Bipolar disorder adalah gangguan mental yang memiliki gejala manic, hypomanic, atau depressive episode secara bergantian. Sementara itu, narcissistic personality disorder adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan pola pemikiran dan tingkah laku grandiosity.
Keduanya memiliki perbedaan namun kesamaan sekaligus sehingga memungkinkan terjadinya salah diagnosis. Karena kriteria untuk mendiagnosis suatu gangguan sangat rumit, sebaiknya klien berkonsultasi pada para profesional dan mengikuti proses diagnosis dengan cermat.
Referensi
American Psychiatric Association. (2022). Diagnostic and statistical manual of mental disorder, fifth edition, text revision. APA: Washington, DC.
APA. (n.d.). Manic episode. In APA Dictionary of Psychology. Retrieved June 21, 2022, from https://dictionary.apa.org/mania.
Vaknin, S. (2008, December 29). Misdiagnosing Narcissism-The Bipolar I Disorder, HealthyPlace. Retrieved on 2022, June 22 from https://www.healthyplace.com/personality-disorders/malignant-self-love/misdiagnosing-narcissism-the-bipolar-i-disorder.
*This article is reviewed by Ganda M. Y. Simatupang, M. Psi., Psikolog