Sub Topik

Untuk memahami depresi apakah berbahaya atau tidak, kita harus mengerti apa yang dimaksud dengan depresi dan gangguan depresi. Selain itu, kenali juga berbagai gangguan yang memiliki kondisi depresi sebagai gejalanya.
Depresi dan Gangguan Depresi
Merasa depresi bukan berarti mengalami gangguan depresi. Kata “depresi” memang terkadang digunakan untuk menjelaskan kondisi gangguan depresi, tetapi keduanya memiliki makna yang berbeda. Sama seperti hiperaktif bukan berarti ADHD walaupun ADHD memiliki gejala hiperaktif dalam diagnosisnya.
Depresi adalah Suasana Hati
Depresi adalah kondisi mood atau suasana hati. Mood itu sendiri biasanya berupa tema emosi tertentu. Suasana hati ini bisa berlangsung selama beberapa jam, hari, atau bahkan minggu.
Tema perasaan yang mengisi depresi adalah perasaan tidak bahagia, tidak puas, hingga perasaan sedih, pesimis, dan tidak senang yang ekstrem. Pada tingkat tertentu, berbagai perasaan negatif selama depresi dapat mengganggu pelaksanaan fungsi sehari-hari dan kesehatan fisik.
Pada tingkat tertentu, berbagai perasaan negatif selama depresi dapat mengganggu pelaksanaan fungsi sehari-hari dan kesehatan fisik.
Gangguan Depresi
Gangguan depresi merupakan sekelompok gangguan suasana hati (mood) yang memiliki kesedihan sebagai gejala utamanya. Beberapa contoh gangguan ini antara lain adalah gangguan depresi mayor (major depressive disorder) dan gangguan distimik (dysthymic disorder).
Selain dua contoh gangguan di atas, ada berbagai gangguan depresi lainnya. Persamaan di antara berbagai gangguan tersebut adalah adanya perasaan sedih, kekosongan, atau mood yang gusar. Berbagai gejala tersebut kemudian mengakibatkan perubahan dan kemampuan individu untuk berfungsi maksimal. Sedangkan perbedaannya terletak pada durasi, waktu terjadinya, atau penyebab terjadinya gangguan.
Suatu kondisi depresi bisa disebut sebagai gangguan depresi jika memenuhi berbagai syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut berbeda untuk diagnosis tiap-tiap gangguan.
Episode Depresi atau Depressive Episode
Yang dimaksud dengan depressive episode adalah rentang waktu ketika seseorang mengalami berbagai perasaan negatif yang menjadi ciri khas depresi. Depressive episode merupakan salah satu gejala dari gangguan depresi dan gangguan bipolar.
Bagaimana jika Depresi Tidak Ditangani?
Ada kalanya seseorang mengalami depresi dalam rentang waktu tertentu lalu pulih dengan sendirinya. Di sisi lain, tidak sedikit orang yang mengalami depresi berlarut-larut dan memang membutuhkan penanganan khusus. Bagaimana dampak dan bahaya depresi yang terlambat ditangani?
Depresi dan Berduka: Pulih dengan Sendirinya
Berduka karena kehilangan seseorang (grief) biasanya membutuhkan waktu untuk pulih. Dalam masa berduka tersebut, seseorang akan mengalami tahapan depresi (depression stage) sebagai bagian dari proses berdamai dengan kehilangan yang dialami. Jadi pada tahap ini, depresi berhubungan dengan grief dan jika dilalui dengan benar, seseorang akan pulih. Pulih di sini berarti ia melanjutkan fungsi dan aktivitas hidupnya.
Baby Blues dan Depresi Pasca Melahirkan: Kematian yang Tragis
Satu dari 7 perempuan hamil bisa mengalami postpartum depression (PPD) atau depresi pasca melahirkan. PPD berbeda dari baby blues. Baby blues biasanya hanya berlangsung singkat dan ibu bisa pulih dengan sendirinya. Sementara PPD bisa berlangsung lebih lama dan akan semakin sulit untuk pulih jika tidak segera ditangani.
PPD yang dialami ibu bisa menyebabkan kesulitan untuk menjalin hubungan dengan anak. Selain itu, karena kesehatan mental ibu dan anak saling terkait, apa yang ibu alami bisa berdampak pada anak. Dampak ini bisa terus berlanjut selama masa perkembangan anak jika ibu tetap tidak mendapatkan penanganan yang semestinya.
Selain bahaya psikologis, PPD bisa berbahaya secara fisik. Ibu yang mengalami PPD memiliki risiko untuk bunuh diri. Lebih lanjut, jika PDD disertai dengan gangguan lainnya, ada risiko lain yang bisa membahayakan bayi dan anak yang diasuh. Salah satu kasus terburuk adalah kasus Andrea Yates, ibu yang membunuh 5 anaknya. Ia didiagnosis mengalami PDD dan dikombinasikan dengan gangguan mental lainnya.
Depresi Mayor Apakah Berbahaya?
Major depressive disorder (MDD) atau gangguan depresi mayor merupakan salah satu gangguan depresi yang paling sering terdengar. Gangguan ini memang merupakan gangguan depresi yang parah. Ada berbagai risiko terkait gangguan ini yang membuat penanganan pada orang yang mengalaminya harus dilakukan segera.
Rentang Waktu yang Panjang
MDD memiliki episode depresi sebagai gejalanya. Tanpa penanganan, gangguan ini bisa membuat seseorang mengalami depresi selama 6 sampai 12 bulan untuk 1 episode. Orang dengan MDD membutuhkan penanganan untuk dapat pulih karena intensitas depresi yang mereka alami juga ekstrem.
Angka Bunuh Diri yang Tinggi
Diperkirakan 2 dari 3 orang yang mengalami MDD memiliki pemikiran untuk bunuh diri. Sekitar 10-15% dari orang dengan MDD akhirnya mengakhiri hidupnya sendiri.
Tingkat Kambuh yang Tinggi
Gangguan MDD ini bersifat kronis dan akan terus kambuh. Tingkat kambuhnya adalah sebesar 50% setelah episode pertama, 70% setelah episode kedua, dan 90% setelah episode ketiga. Artinya, seseorang yang pernah mengalami episode depresi akibat MDD kemungkinan besar akan mengalaminya lagi. Jika tidak ditangani dengan baik, bisa dipastikan tingkat kambuh akan semakin tinggi.
Berkembang Menjadi Gangguan Bipolar
Sekitar 5-10% dari orang yang mengalami MDD pada akhirnya juga didiagnosis dengan gangguan bipolar. Seperti dijelaskan sebelumnya, gangguan bipolar juga memiliki depressive episode sebagai salah satu gejalanya.

Dampak Berbahaya Depresi bagi Fisik dan Mental
Depresi bisa berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental seseorang. Pada beberapa kasus, depresi bisa hadir dengan gangguan lain atau dengan penyakit fisik tertentu.
Dampak Depresi bagi Kondisi Mental
Depresi yang tidak ditangani akan semakin memperberat gejala yang ada. Ini pada akhirnya akan menghambat berbagai fungsi individu. Misalnya dalam berpikir, bekerja, bersosialisasi, dan berbagai aspek hidup lainnya.
Selain itu, depresi yang tidak ditangani juga bisa berkembang menjadi berbagai gangguan mental lainnya. Termasuk di dalamnya adalah gangguan bipolar. Selain itu, jika gangguan depresi disertai dengan gangguan mental lainnya, maka efek yang dialami akan semakin berat dan berbahaya.
Dampak Depresi bagi Fisik
Ada berbagai kondisi fisik yang bisa timbul akibat depresi. Salah satunya adalah gangguan psikosomatis, yaitu keluhan fisik yang timbul akibat masalah psikologis. Orang dengan gangguan depresi kadang mengeluhkan berbagai masalah fisik pada dokter mereka. Depresi juga diasosiasikan dengan masalah tekanan darah dan gangguan jantung.
Depresi yang berkepanjangan juga dilaporkan bisa mempengaruhi otak seseorang. Ini juga yang pada akhirnya mempengaruhi kemampuan berpikir, memproses informasi, dan mengambil keputusan.
Dampak paling ekstrem dari depresi terhadap manusia adalah kematian akibat bunuh diri. Depresi merupakan salah satu kondisi mental yang paling banyak menyumbang penyebab seseorang bunuh diri.
Akibat Depresi Berkepanjangan Bisa Berbahaya
Secara umum, berbagai gangguan depresi membuat seseorang mengalami gangguan pada fungsi sehari-hari. Depresi berkepanjangan, terutama yang tidak ditangani, dapat berkembang menjadi gangguan mental lainnya, mempengaruhi kesehatan fisik, dan mendatangkan kematian akibat bunuh diri.
Depresi berkepanjangan, terutama yang tidak ditangani, dapat berkembang menjadi gangguan mental lainnya, mempengaruhi kesehatan fisik, dan mendatangkan kematian akibat bunuh diri.
Walau demikian, tidak semua gejala depresi berarti gangguan depresi. Itu sebabnya, untuk mengerti depresi apakah berbahaya atau tidak harus dimulai dari pemahaman tentang depresi dan gangguan depresi.
Referensi
American Psychiatric Association. (2022). Diagnostic and statistical manual of mental disorder, fifth edition, text revision. APA: Washington, DC.
APA. (n.d.). Depressive disorder. In APA Dictionary of Psychology. Retrieved June 28, 2023, from https://dictionary.apa.org/depressive-disorder
Bains, N. & Abdijadid, S. (2023). Major depressive disorder. In: StatPearls. Retrieved June 28, 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559078/
Goodwin, G. M. (2006). Depression and associated physical diseases and symptoms. Dialogues Clin Neurosci, 8(2): 259-265.
Mughal, S., Azhar, Y., & Siddiqui, W. Postpartum depression. In: StatPearls. Retrieved June 28, 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519070/
*This article is reviewed by Ganda M. Y. Simatupang, M. Psi., Psikolog